 |
Pedagang Antasari Masuk Daftar Hitam |
banjarmasinpost.co.id, banjarmasin - hajjah tini terkejut.
permohonan peminjaman uangnya ke salah satu bank, mendapat penolakan.
yang membuat tersentak, penolakan itu dikarenakan dia masuk blacklist (daftar hitam) dari bank indonesia.
penyebabnya, pemilik tiga kios di pasar sentra antasari itu memiliki kredit macet di bank mandiri.
permasalahan muncul ketika aparat penegak hukum menelisik dugaan terjadinya penyimpangan yang dilakukan investor, pt giri jaladhi wana (gjw).
perusahaan itu diduga membangun kios tidak sesuai kesepakatan, terutama jumlah dan penataannya.
bahkan, tidak sedikit kios ilegal yang diperjualbelikan.
saat proses hukum itu berlangsung, banyak pemilik kios yang menghentikan angsurannya.
mereka resah karena tidak ada kepastian kepemilikan tentang kios yang digunakan berdagang.
"kami ini siap saja melunasi kredit, asal status kiosnya jelas.
sampai sekarang belum ada kejelasannya.
masak kami disuruh melunasi kredit yang barangnya tidak ada," kata tini, kemarin.
saat dihubungi, ketua persatuan
pedagang bagian sayap pasar sentra antasari, h selamet arbain membenarkan banyak
pedagang yang menunggak cicilan.
termasuk dirinya yang juga menunggak cicilan kios berukuran 2x2 meter.
dia menegaskan boleh saja perbankan memasukkan mereka ke daftar hitam.
namun, seharusnya selain melihat masalah yang dihadapi
pedagang yang menghentikan angsuran, perbankan juga mendasarkan keputusannya pada banyak pertimbangan.
selamet mengambil contoh dirinya yang membeli kios seharga rp 60 juta.
sebanyak 30 persen dari nilai itu sudah dilunasi.
sisanya, sudah diangsur sebanyak 10 kali.
angsuran sisanya sengaja dihentikan karena terjadinya perubahan penataan pasar.
kios yang dijual tidak sesuai denah.
sesuai denah, selamet dijanjikan mendapat kios yang bisa dilihat dari depan.
los di depan kiosnya direncanakan hanya setinggi satu meter.
ternyata, pada perkembangannya, kiosnya tidak bisa dilihat dari depan karena lapak-lapak di bagian los, banyak yang memiliki atap permanen yang tingginya lebih dari satu meter.
akibatnya, tidak sedikit pemilik kios yang 'gulung tikar'.
bahkan, kios-kios itu pun sulit dijual.
karena kondisi itu pula, selamet menghentikan angsurannya ke bank mandiri.
dia berharap investor segera menyelesaikan masalah itu.
"kini kawasan los itu sudah mirip area kios, padahal harganya jauh lebih murah, rp 20 juta.
sementara pemilik kios harus membayar rp 60 juta.
jadi, bank boleh saja memasukkan ke daftar hitam.
tapi lihat dulu, kesalahannya sebenarnya karena pt gjw, bukan
pedagang," ujar selamet yang memperkirakan jumlah
pedagang yang menunggak mencapai ratusan orang.
rcr (regional credit restructuring) bank mandiri, abu sofyan ketika dikonfirmasi membenarkan banyak pemiliki kios yang berhenti mengangsur, meskipun ada juga yangmeneruskan bahkan melunasi pinjamannya.
meski demikian, dia enggan mengomentari alasan pemilik kios yang berhenti mengangsur karena ada permasalahan hukum yang dihadapi pt gjw.
"soal itu, sebaiknya tanyakan ke pemko banjarmasin.
kami juga menunggu kejelasannya," ucap abu yang enggan menyebutkan jumlah
pedagang yang berhenti mengangsur dan jumlah tunggakannya.
asisten ii bidang ekonomi pembangunan pemko banjarmasin, m amin saat menanggapi permasalahan itu mengatakan pemko terus berupaya menyelesaikan permasalahan pasar sentra antasari.
namun upaya itu tidak bisa dilakukan secara gegabah.
dia mengatakan perlu pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak, agar langkah yang diambil terbaik.
saat ini pemko masih menunggu legal opinion (lo) dari kejaksaan negeri.
"pada dasarnya pemko juga ingin secepatkan menyelesaikan permasalahan ini," tegasnya.
(dia)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Pedagang Antasari Masuk Daftar Hitam"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.