banjarmasinpost.co.id, barabai - tidak adanya ruang
guru di mts batutangga, batang alai timur, hulu sungai tengah (hst), membuat para
guru 'laskar pelangi' memanfaatkan warung di seberang sekolah.
warung tersebut digunakan sebagai tempat menunggu giliran mengajar, sekaligus rapat atau bermusyawarah.
siti bulkis,
guru relawan yang mengajar bahasa inggris mengatakan, warung tersebut juga dimanfaatkan untuk beristirahat.
"pemilik warung rela saja tempat berjualannya kami jadikan tempat rapat atau tempat menunggu giliran mengajar," kata bulkis.
berdasar pantauan bpost, kemarin, kegiatan belajar mengajar berjalan normal meski dengan fasilitas seadanya.
mereka belajar di dua ruang yang ada di bangunan berdinding papan itu.
ruang tersebut untuk kelas i (tujuh) dan ii (delapan).
sementara ruang kelas iii (sembilan), belum selesai pembangunannya.
harapan tinggi agar ruang kelas iii segera kelar disuarakan siswa dan
guru sekolah berstatus swasta itu.
salah seorang siswa, nanda berharap ruang baru segera jadi karena dia dan kawan-kawannya sebentar lagi menjalani kenaikan kelas.
"kalau ruang kelasnya belum selesai, bagaimana kami belajar," katanya.
sementara
guru sendiri optimistis bisa menyelesaikan ruang kelas iii melaluigotong royong masyarakat serta dukungan pihak swasta dan pemerintah.
"semoga makin banyak yang peduli dengan kesulitan yang dialami sekolah ini, terutama dalam menyelesaikan ruang kelas.
kalau ruang
guru, kami masih bisa pinjam warung," kata seorang
guru, laila akmaliah.
selain membutuhkan dana untuk penyelesaian fisik bangunan, sekolah juga kekurangan buku pelajaran serta alat tulis, spidol.
para
guru yang menerima honor rp 5.
000 per jam dari dana bos pun terancam hanya menerima honor separuhnya, karena dana bos (biaya operasional sekolah) triwulan kedua bakal digunakan untuk membeli peralatan tersebut.
seperti diwartakan bpost, siswa mts batutangga, belajar di sekolah yang menyedihkan.
dindingnya dibuat dari susunan papan, atap seng yang sebagian belum terpasang, serta lantai yang masih tanah.
sekolah tersebut dibangun, karena masyarakat ingin ada sekolah agama, yang belum ada di kecamatan tersebut.
meski bangunan sekolah menyedihkan, sebanyak 35 siswanya tetap semangat belajar.
(han)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Guru Laskar Pelangi Rapat di Warung"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.