 |
Anakku...., Anakku.... |
banjarmasinpost.co.id, kotabaru - meledaknya km (kapal motor) setia budi ii menyisakan kesedihan mendalam bagi sofiatun.
dia terus menangis histeris.
tubuhnya pun sontak lunglai saat mengetahui salah korban ledakan itu adalah putrinya, muspita novalia (23).
"
anakku.
.
.
.
anakku.
.
.
," ucapnya berulangkali.
untung saja sejumlah kerabat memegangi tubuh sofiatun, sehingga tidak jatuh ke lantai.
rabu (8/5), km setia budi ii yang sedang sandar di pelabuhan panjang kotabaru mendadak meledak.
nahas, saat itu belasan penumpang sudah berada di dalam kapal.
sejumlah warga yang sedang memancing mengatakan ledakan terjadi saat mesin dihidupkan.
belum diketahui penyebabnya.
namjn, dugaan sementara ledakan terjadi karena tabung gas yang berada di dekat mesin kapal, bocor lalu menyambar percikan api saat mesin dihidupkan.
kabarnya, selain menbawa tabung elpiji, kapal tujuan desa geronggang itu juga mengangkut bahan bakar minyak (bbm) jenis bensin, solar dan minyak tanah.
ada belasan orang di kapal tersebut.
salah satunya muspita bersama sang suami yang baru dinikahinya beberapa bulan lalu, joko irawan.
"mereka tinggal di desa geronggang.
mereka ke kotabaru untuk mendatangi acara pernikahan kerabat," kata salah seorang kerabat, anwar.
berdasar data indentifikasi, joko juga tewas akibat ledakan tersebut.
muspita adalah salah seorang dari tujuh korban tewas dalam tragedi tersebut.
di antara korban tewas terdapat seorang balita dan seorang bayi berusia 10 bulan.
lima korban tewas yakni rifka nadana, nurul aisyah, sulistiawati, faiz mustofa dan suparmi adalah satu keluarga.
kondisi para korban sangat mengenaskan karena mengalami luka bakar cukup parah.
sembilan orang lainnya selamat, termasuk nahkoda, syahransyah.
wakapolres kotabaru kompol tony budhi s saat ditemui di lokasi juga mengatakan dugaan sementara penyebab ledakan adalah bocornya tabung elpiji yang dibawa kapal tersebut.
"untuk kepastiannya, kami belum tahu.
namun informasi yang peroleh, saat nakhoda hendak menyalakan mesin tiba-tiba terjadi ledakan," ujarnya.
tonny juga mengatakan kapal berdinding papan dan kayu itu tidak memenuhi standar keselamatan karena mengangkut bbm.
seharusnya, yang boleh membawa adalah kapal berdinding besi.
sementara kasat reskrim polres kotabaru akp fahrurozi mengungkapkan terjadinya ketidaksinkronan antara data dan fakta lapangan.
"di catatan data (manifes), penumpang hanya berjumlah 12 orang.
selain nama-namanya juga tidak jelas, tidak berdasarkan nama lengkap.
faktanya jumlah korban tewas sebanyak tujuh orang, selamat tujuh orang termasuk dua awak kapal.
jadi ada yang tidak tercatat di manifes," ujarnya.
kejadian ini mengingatkan pada musibah tenggelamnya km km martasiah ii yang juga menuju desa geronggang.
penyebabnya diduga sama, yakni kelalaian.
kepala dishub kotabaru sugiannoor menegaskan terulangnya kejadian itu dikarenakan syahbandar/administrator pelabuhan (adpel) kurang melakukan pengawasan terhadap kapal yang hendak berlayar.
mereka tidak mengecek, ada-tidaknya pelanggaran terhadap standar operasional prosedur (sop).
salah satu kurangnya pengawasan adalah bercampurnya penumpang dan barang-barang yang mudah meledak.
"saya segera kirim surat ke syahbandar/adpel karena ini sudah merupakan kelalaian.
kapal berukuran di atas 8 gt (gross ton) menjadi tanggung jawab mereka," tegas dia.
(sah)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Anakku...., Anakku...."
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.