Beranda · Banjarmasin · Palangkaraya · Pangkalan Bun

Tunggu 17 Hari Baru Dioperasi




Tunggu 17 Hari Baru Dioperasi
Tunggu 17 Hari Baru Dioperasi





banjarmasinpost.
co.
id, banjarmasin - rumitnya administrasi rsud ulin banjarmasin kembali dikeluhkan sejumlah pasien.
seperti yang diungkapkan keluarga pasien bagian orthopedi ruang kenanga, turmudi (46).
warga sampit, kalteng itu membawa istrinya, siti murni pada 11 februari lalu ke rsud ulin untuk mengobati penyakit istrinya yang patah tulang tangan kanan.
ia mendapat rujukan ke rsud ulin karena perawatan dua bulan di salah satu rumah sakit di sampit, tak kunjung membaik.
usai mendapatkan ruang, tiga hari kemudian ia diminta membeli pen untuk keperluan operasi.
ia pun diarahkan  sekretaris bagian orthopedi, irma agar  membeli pen di rs siaga senilai sekitar rp 7 juta.
jadwal operasi istrinya dijadwalkan pada selasa (19/2).
namun ia menjadi bingung karena dokter yang merawat istrinya justru bertanya jadwal operasi.
saat menanyakan hal itu ke  irma, dia mendapat jawaban akan dikoordinasikan dengan dokter yang menangani.
“saya bingung, mana yang benar,” ujarnya, jumat (1/3).
jawaban kepastian operasi tak kunjung diterima.
ia pun kembali menanyakan ke irma.
di sana, dia kian bingung karena operasi baru bisa dilakukan setelah sudah membeli obat senilai rp 5 juta.
karena keterlambatan pembelian obat itu, rencana operasi dibatalkan.
setelah terus didesak, akhirnya irma menjadwalkan lagi operasi siti, yakni pada kamis (28/2).
karena obat sudah dibeli, operasi dilakukan.
“kami harus menunggu  17 hari, baru dioperasi.
tadinya kalau gagal lagi saya bawa pulang saja,” ujarnya.
keluhan pasien bagian orthopedi tak hanya dialami turmudi.
warga kelayan banjarmasin, zaenal malah sempat terlunta-lunta.
pengguna kartu jamkesmas ini mengaku tak mendapatkan obat selama 10 hari.
ia dibiarkan begitu saja di tempat tidur ruang iiib.
buruh bangunan yang mengaku patah tulang kaki ini sempat menggebrak ruang bagian orthopedi.
setelah ditelusuri, ternyata karena kesalahan administrasi.
resep tersimpan di bagian bawah.
  obat baru diterimanya kemarin.
“baru obat, kalau operasinya tidak tahu kapan lagi,” katanya.
keluhan juga dilontarkan salim.
putrinya, sarifah wida septia yang masuk rumah sakit pada 9 februari 2013, ditempatkan di ruang kenanga yang khusus orang dewasa.
itupun diperoleh sekitar lima jam sejak kedatangannya di rsud ulin.
dia pun meminta bantuan petugas rumah sakit dengan iming-iming memberi uang.
“dengan cara itu baru bisa dapat.
cuma lima menit, tidak harus nunggu berjam-jam.
hari ini (kemarin), setelah berdebat dengan dokter, anak saya bisa dipindah ke ruang khusus anak.
waktu saya menanyakan obat yang disuntikkan, dokter bilang tidak perlu tahu,” ujarnya.
saat hendak dikonfirmasi, irma tidak ada di ruangnya.
saat ditelepon, juga tidak diangkat.
sementara kabid hukum dan informasi rsud ulin, firmansyah mengatakan, kondisi pasien di rsud ulin terutama di ruang orthopedi memang harus antre.
pasalnya, jumlah pasien terus bertambah.
“semua pasti kami layani, hanya kami mohon bersabar dan memahami kondisi yang terjadi saat ini,” katanya.
firmansyah mengatakan saat ini pengelola rumah sakit sedang mempercepat penyelesaian pembangunan gedung untuk pasien kelas tiga.
jika rampung maka jumlah tempat tidur akan bertambah mencapai lebih dari 500 unit.
“mudah-mudahan april 2013 sudah bisa diresmikan bangunan baru untuk kelas tiga itu.
jadinya langsung bisa ditempati pasien rawat inap,” ucap dia.
saat dihubungi, kepala dinkes kalsel achmad rudiansyah mengatakan seharusnya kondisi itu tidak terjadi.
apalagi jika pasien adalah pemegang kartu jamkesmas.
kalaupun mereka membawa kartu lama jamkesmas, juga harus harus dilayani karena masa berlakuknya diperpanjang.
(dia/has)


Sumber: tribunews[dot]com

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Tunggu 17 Hari Baru Dioperasi"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.