|
Tak Kunjung Periksa Ibas, KPK Dituding Diskriminatif |
banjarmasinpost.
co.
id, jakarta - komisi pemberantasan korupsi (kpk) dinilai telah diskriminasi dalam proses penegakan hukum di indonesia.
lembaga superbody yang dipimpin abraham samad cs ini memang sukses memberantasan korupsi yang melibatkan sejumlah petinggi partai, namun ketika bersentuhan dengan keluarga presiden soesilo bambang yudhoyono, kpk terkesan
takut menghadapinya.
hal itu, sebagaimana disampaikan sejumlah aktivis dari majelis kedaulatan rakyat indonesia (mkri) dan masa yang tergabung dalam aliansi nasional anti korupsi sby (anak sby) dalam menanggapi langkah kpk yang
tak kunjung mengusut kasus yang melibatkan anak presiden sby, edhie baskoro yudhoyono alias ibas.
"tindakan kpk yang hingga kini tidak memanggil dan memeriksa edhie baskoro yudhoyono sangat menyalahi prinsip penegakan hukum yang menempatkan adanya kesetaraan setiap warga negara di depan hukum," kata presidium mkri, haris rusly ketika memberikan pernyataan, di kantor kpk, jakarta, senin (18/3/2013).
tindakan diskriminatif yang diperlihatkan kpk, menurutnya karena saat sejumlah pihak seperti anggelina sondakh, andi mallarangeng dan anas urbaningrum disebutkan m nazaruddin dan yulianis ikut terlibat dalam sebuah kasus korupsi, kpk memprosesnya.
namun, ketika nazar maupun yulianis meyakini ibas telah menerima sejumlah uang dari kasus korupsi, kpk berdiam diri.
"tidak dipanggil dan diperiksanya ibas, minimal sebagai saksi adallah bentuk diskriminatif hukum," ujarnya.
adapun beberapa aktivis yang ikut mengkritisi kinerja kpk yakni, haris rusly (petisi 28-presidium mkri), adhi massardi (sekretaris mkri), dan masa yang tergabung dalam anak sby.
sebelumnya, yulianis menegaskan mantan sekjen partai berlambang bintang mercy itu memang mendapatkan uang 200 ribu dollar as.
namun bukan dari uang proyek pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan serta sekolah olahraga nasional di bukit hambalang, kabupaten bogor, jawa barat.
"benar, uang usd 200 ribu kepada ibas itu terkait kongres (partai demokrat) di bandung.
saya yakin," kata yulianis kepada wartawan usai bersaksi di pengadilan tindak pidana korupsi, jakarta, kamis (14/3/2013).
Sumber: tribunews[dot]com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Tak Kunjung Periksa Ibas, KPK Dituding Diskriminatif"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.