 |
Saudara Kami Bukan Teroris |
banjarmasinpost.co.id, sleman - empat tahanan yang diberondong pasukan misterius di dalam sel lapas iib cebongan, sleman, berasal dari satu provinsi: nusa tenggara timur (ntt).
atas permintaan keluarga, jenazah mereka akan diterbangkan ke provinsi itu.
kesedihan dan kegeraman membuncah di hati keluarga hendrik angel sahetapi alias diki (31), gameliel yerminyanto rohi riwu alias adi (33), adrianus candra galaja alias dedi (23) dan yohanes juan manbait alias juan (37).
mereka heran keempatnya bisa tewas mengenaskan akibat tembakan belasan orang yang membawa senjata api jenis ak-47, fn dan granat.
menurut salah seorang kerabat, juan sempat mengirim pesan singkat (sms) yang berisi permintaan maaf kepada sang adik, gaspar.
"dia mungkin sudah merasa akan menghadapi kenyataan seperti ini," kata kerabat tersebut, yani kepada pos kupang (group bpost), kemarin.
yani mengatakan juan adalah sosok mantan polisi yang baik (juan adalah disersi satuan brimob karena tersangkut kasus narkoba, red).
dia sering membantu warga ntt yang mengalami kesulitan ketika berada di yogyakarta.
"mengapa
saudara kami dieksekusi seperti teroris.
dia selalu taat hukum," tegas dia.
anggota keluarga diki, albert johanes juga mengucapkan hal serupa.
"keterlibatan dia dalam kasus itu (pembunuhan terhadap anggota tni) belum jelas.
belum ada putusan penghadilan.
dia juga bukan teroris," ucapnya.
seperti diwartakan bpost edisi kemarin, kelompok bersenjata menyerbu lapas cebongan.
setelah melumpuhkan 10 sipir mereka memberondong empat tahanan titipan polda diy.
keempatnya menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap mantan anggota group ii kopassus (kini menjadi intel kodam) serka heru santoso di hugo's cafe, yogyakarta, pekan lalu.
menyikapi kasus itu, gubernur ntt, frans lebu raya meminta seluruh warganya bisa menahan emosi, terlebih yang berada di yogyakarta.
menurut dia, warga ntt memendam kemarahan dan emosi, apalagi dikabarkan di yogyakarta ada sweeping terhadap mereka pascaterbunuhnya santoso.
"jangan terjadi hal-hal yang runyam.
kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah, polda dan korem yogyakarta untuk menjamin keamanan warga ntt di sana," tegas dia.
berdasar pantauan tribun jogja (group bpost), asrama mahasiswa ntt di kawasan danurejen, yogyakarta, kosong.
diki, juan dan adi sering berada di asrama itu.
"asrama kosong sejak polisi menggeledah asrama itu untuk mencari barang bukti pembunuhan di hugo's cafe," kata ketua rt setempat, budiono.
hingga kemarin, polisi belum menyebut kelompok yang melakukan aksi keji di lapas cebongan dengan alasan proses pengusutan masih berlangsung.
kapolda diy brigjen sabar rahardjo mengungkapkan anak buahnya menemukan 31 proyektil peluru pada tubuh empat korban.
"apa saja hasil temuan, belum dapat kami sampaikan agar tidak mengaburkan penyelidikan.
soal pelakunya, kami belum bisa memastikan.
nanti kami sampaikan bila sudah benar-benar mengetahui," kata dia.
sebelumnya, pangdam iv diponegoro mayjen hardiana saroso menjamin tidak ada anggota tni yang terlibat.
jaminan itu diberikan karena mencuat kabar, kelompok bersenjata dan terlatih itu beranggotakan prajurit kopassus yang ingin membalas dendam.
hardiana menuding pelakunya adalah kelompok teroris atau preman.
tudingan itu langsung dipertanyakan ketua presidium indonesia police watch (ipw) neta s pane.
"jika mereka preman atau teroris, apa kepentingan mereka menyerbu lapas dan mengeksekusi tersangka pembunuh anggota kopassus?" kata dia.
neta menegaskan negara ini sedang dalam bahaya teror 'pasukan siluman' bersenjata api.
jika mereka tidak segera dibekuk, bukan tidak mungkin mereka menyerang kepentingan negara.
"presiden harus segera memerintahkan kapolri untuk mengungkap kasus penyerangan ke lapas di sleman.
siapa pun yang terlibat dalam penyerangan itu harus segera ditangkap dan dibawa ke pengadilan," ujarnya.
(tribunjogja/poskupang/kps)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Saudara Kami Bukan Teroris"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.