SAMPIT, Tahapan pernikahan Rina Amalia Rahayu-Boy Hamzah mulai berlangsung. Sebelum menjalani akad nikah nanti malam dan resepsi besok, hari ini (19/1) keduanya bakal menjalani sejumlah ritual, diantaranya siraman atau mandi-mandi.
Pantauan Radar Sampit, kesibukan di rumah jabatan Wakil Bupati terlihat makin meningkat. Ada yang mempersiapkan tata ruangan, ada pula yang mempersiapkan keperluan lain seperti penyebaran undangan dan lainnya.
Wakil Bupati Kotim, HM Taufiq Mukri yang tak lain adalah ayah Rina, bahkan langsung turun mengawasi serta membantu persiapan. “Yang di Gedung Serba Guna belum, baru mau dipasang dekornya, pelaminannya. Yang di sini (rumah jabatan) kan lagi di kerjakan,” ucap Taufiq saat ditemui di sela memantau persiapan, kemarin (18/1).
Tim dekorasi terlihat sangat sibuk untuk mempersiapkan acara tersebut, beberapa tugas pun sudah dibagi. Kelompok ibu-ibu asyik membungkus suvenir yang nantinya akan diberikan kepada undangan yang hadir saat resepsi perkawinan besok.
Selain itu terlihat pula beberapa orang memasang dekorasi dinding dan langit-langit rujab dengan menggunakan kain. Kain penutup dinding dan langit-langit dominan menggunakan warna putih dan ungu, namun juga beberapa ada yang menggunakan warna abu-abu.
Tidak hanya bagian dalam rumah yang sedang didekorasi, bagian luar rumah yaitu halaman depan dan samping juga disolek. Warna tembok yang terlihat pudar kembali dicat agar terlihat bersih dan cantik. Halaman samping rujab wabup dipersiapkan untuk tempat Rina dan Boy melakukan prosesi siraman. “Mandi-mandinya besok (hari ini) jam 1. Dua-duanya yang mandi-mandi itu,” ucap Taufq.
Sementara itu, Ketua Seksi Siraman, ST Norma, mengatakan, sebelum acara siraman calon pengantin melakukan luluran yang terbuat dari ketan hitam dan kuning serta telur ayam kampung. Luluran ini bertujuan agar kulit calon pengantin tampak putih, kuning dan bercahaya. Setelah dilakukan luluran, calon pengantin masih harus melakukan prosesi ala Kalimantan yaitu Betimung. “Jadi sebelum siraman itu, tadi malam pengantin sudah ditimung dan lulur,” jelasnya.
Betimung tersebut dikatakanya hanya dikhususkan untuk pengantin wanita, namun berbeda untuk kali ini, Boy Hamzah ternyata juga tidak ingin melewatkan prosesi tersebut. “Bisa untuk wanita dan pria, tapi dikhususkan untuk pengantin wanita. Tapi tadi malam ternyata calon pengantin prianya ditimung juga,” ungkapnya.
Betimung yang dilakukan kedua calon pengantin tersebut menggunakan bahan daun dan bunga yang memiliki wangi-wangian dan bermanfaat untuk mengeluarkan keringat. “Sehingga waktu pengantin melaksanakan pernikahan besok, tidak mengeluarkan keringat yang banyak,” ucapnya.
Norma menjelaskan secara rinci susunan acara prosesi siraman. Sebelum melakukan prosesi akad nikah, Rina dan Boy terlebih dahulu harus melakukan siraman.
Dijelaskannya, siraman atau mandi-mandi ini merupakan budaya dari nenek moyang masyarakat Kalimantan. Bagi seseorang yang akan melangsungkan pernikahan atau perkawinan, sebelumnya harus diadakan siraman. Siraman ini bertujuan untuk menghilangkan hal-hal yang kurang baik dan menaikkan cahaya. “Atau supaya kelihatan cantik pada hari pernikahan atau acara puncaknya nanti,” jelasnya.
Tidak lupa Norma juga menjelaskan mengenai susunan acara siraman yang nantinya akan dilaksanakan itu. Acara tersebut nantinya diawali dengan doa-doa seperti salawat dan diakhiri dengan membaca doa selamat dan tolak bala. “Waktu mandi-mandi itu kan, orang tetua-tetua (tokoh) yang akan menyiram pengantin untuk mengambil berkahnya,” ujarnya.
Setelah melakukan siraman atau mandi-mandi tersebut, calon pengantin akan dibawa kembali ke tempat duduk semula. Dimana tempat tersebut juga akan dihidangkan bermacam-macam kue zaman dulu atau kue tradisional. Kue-kue tersebut seperti apam, cucur, ketan, kokoleh, cincin, dan lain sebagainya. “Pokoknya tidak kurang dari tujuh macam kue-kue tradisional,” ucapnya.
Tujuan dari adanya kue-kue tradisional ini, dikatakannya, berpedoman pada ucapan orangtua dahulu. ”Kata orang tua dulu supaya, kedua mempelai ini mendapatkan anak atau turunan yang saleh dan salehah. Selain itu juga supaya pengantin rukun, tuntung pandang dan ruhui rahayu,” ucapnya.
Bahan-bahan yang akan digunakan untuk siraman Rina dan Boy yaitu mayang atau bagian dalam pelepah kelapa, pinang, mawar, cempaga putih, melati hidup, cempaga kuning, daun kembar, dan daun sawang. “Paling sedikit tujuh macam bunga yang dipakai untuk siraman besok, dan semua bunga-bunga tersebut memiliki makna sendiri-sendiri,” ucapnya.
Selain itu, tempat siraman tersebut diberikan langit-langit dari kain kuning. Dikatakan Norma bahwa kain kuning tersebut melambangkan takhta raja dan kejayaan serta keselamatan. “Jadi cara mandinya pertama-tama dimandikan oleh orang yang mendapat hibah atau petugas yang dipercaya memandikan calon pengantin,” ucapnya.
Siraman pertama tersebut akan berisi doa-doa untuk mendapatkan pancaran. Orang yang akan melakukan siraman pertama tersebut adalah para sesepuh di keluarga dekat. Selanjutnya siraman dilakukan oleh orangtua dan keluarga-keluarga seperti kakek nenek dan kerabat lainnya. “Tapi yang diutamakan itu adalah kedua belah orangtuanya, tapi kami juga menyediakan waktu bagi Bupati dan ibu Bupati kalau beliau bersedia,” ungkapnya. Setelah siraman, calon pengantin berganti pakaian dan duduk bersama untuk mendapatkan doa dan keberkahan. (rm-52)
Sumber : radarsampit.net
Belum ada tanggapan untuk "Hari Ini Prosesi Siraman, Boy Ikut Ditimung"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.