BANJARMASINPOST.CO.ID, NEW YORK - Sampul terakhir edisi cetak Newsweek seperti memberi sinyal terakhir sebelum majalah tersebut menghentikan edisi cetak dan akan bertransformasi menjadi media digital. Hal itu tampak dari satu-satunya judul yang terpampang di sampulnya.
"Sampul edisi cetak terakhir Newsweek sebelum kami hanya menyediakan edisi digital menampilkan sebuah hashtag di sampul yakni #LastPrintIssue," demikian pengumuman yang disampaikan di Twitter resmi @Newsweek.
Tampilan sampul majalah yang seharusnya beredar mulai Senin (24/12/2012) itu dibocorkan Minggu. Sebagai latar belakang adalah potret lama kantor Newsweek di antara gedung-gedung pencakar langit di New York dalam warna hitam putih.
Ini akan menjadi edisi terakhir Majalah Newsweek dalam bentuk cetak. Selanjutnya, mulai tahun 2013, Newsweek akan beralih menjadi media online yang bakal diberi nama Newsweek Global.
Keputusan tersebut telah diumumkan pemimpin redaksi Newsweek Tina Brown pada 18 Oktober 2012. Menurut Brown, keputusan mengubah format majalah itu karena semakin tingginya ongkos cetak dan distribusi, sehingga majalah tersebut terus merugi.
Selanjutnya, Newsweek Global hanya akan menyediakan edisi tunggal yang menyasar pangsa pasar global. Newsweek Global dijanjikan akan menyajikan isu berita global secara mendalam dengan target pembaca para pembuat opini dengan mobilitas tinggi.
Newsweek telah terbit dalam edisi cetak selama hampir 80 tahun sejak terbit pertama kali tahun 1933. Perjalanan Newsweek beralih dari cetak ke online dimulai sejak November 2010 saat majalah tersebut bergabung dengan media online The Daily Beast menjadi Newsweek Daily Beast Company.
Saat ini, jaringan media itu telah memiliki
audience lebih dari 15 juta pengunjung atau
unique visitor setiap bulan. Seperti apa bentuk baru transformasi Newsweek di dunia digital? Tunggu saja!
Belum ada tanggapan untuk "Newsweek Lansir Edisi Cetak Terakhirnya dan Beralih ke Digital"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.