SAMPIT, Polemik hangusnya dana beasiswa sebesar Rp 5 miliar ternyata belum berakhir. Mahasiswa yang belum puas dengan kenyataan itu, berusaha mencari kejelasan tentang masalah itu, beberapa hari terakhir mahasiswa berusaha menemui Ketua DPRD Kotim, Jhon Krisli, namun belum berhasil.
Sapran dan Asep, perwakilan mahasiswa mengaku datang ke kantor DPRD Kotim, Selasa (19/12). Meski sudah menunggu lama, mereka kecewa karena ternyata kemudian Jhon justru keluar menghadiri acara lain.
Mereka mengaku datang ke DPRD sekitar pukul 13.00 WIB dan sempat bertatap muka langsung dengan Ketua DPRD Kotim tersebut. Namun mereka tidak dapat langsung berbicara dengan Jhon Krisli karena masih ada tamu dan disuruh menunggu hingga pukul 14.00 WIB. Merasa menunggu lama, para mahasiswa langsung menuju ke ruangan Jhon, namun ternyata Jhon Krisli sudah tidak berada di ruangannya.
“Kami menunggu tapi tidak ada panggilan juga, jadi kami langsung ke ruangan beliau kedua kalinya, tapi mirisnya lagi beliau tidak ada di tempat dan kata petugasnya, beliau berangkat ke Bappeda tanpa memberi tahu kami yang sudah menunggu lama,” ucap Sapran merasa kecewa.
“Kalau memang tidak bisa kenapa disuruh nunggu, kenapa tidak diomongin langsung. Kita selaku mahasiswa juga punya kepentingan lain yang harus diselesaikan,” tandasnyanya.
Rabu (19/12) mereka kembali datang untuk menemui Jhon Krisli, namun harap tinggalah harap. Saat mereka pergi ke ruangan Jhon Krisli, di dalam ruangan tersebut tidak ada satupun orang. Setelah menunggu hingga satu jam mereka memutuskan untuk pulang. “Mungkin lain kali kami ke situ lagi menunggu ada kepastian dari pak Jhon,” ungkapnya.
Kedatangan kedua mahasiswa ini memang karena ingin mendapat penjelasan tentang kepastian mengapa beasiswa tersebut hangus. “Minta penjelasan supaya ada kepastian dari pemerintah apa alasannya, kenapa beasiswa itu tidak bisa keluar dan kalau memang bertentangan dengan hukum, hukum apa yang ditentang,” ungkapnya.
Selain meminta penjelasan, mereka juga ingin mengundang Jhon Krisli untuk datang langsung ke kampus-kampus. Diharapkan dengan kedatangan Jhon Krisli langsung dapat melihat langsung bagaimana keadaan mahasiswa. “Kami memiliki rencana untuk mengundang beliau langsung datang ke kempus supaya beliau bisa melihat langsung ke lapangan anak-anak yang kurang mampu,” pungkasnya.
Sebelumnya, senada dengan Sapran, Qonitha, Sekretaris BEM Unda juga mengharapkan ketua DPRD tersebut datang langsung ke kampus. Karena jika mereka membawa teman-teman mahasiswa datang ke Kantor DPRD, ditakutkan ada yang berpikir bahwa mahasiswa akan demo. “Kami memang menghindari demo, agar nama baik kota/daerah kita tetap terjaga,” jelasnya.
Qonitha mengharapkan agar Jhon Krisli dapat melihat langsung kondisi sebenarnya mahasiswa Kotim. Dikatakannya juga, di Unda saat ini telah ada 141 mahasiswa yang terancam terminal karena sampai sekarang masih belum bisa membayar biaya kuliah. “Itu baru di Unda, belum kampus lainnya,” pungkasnya.
Reaksi mahasiswa ini tidak lepas dari pernyataan Jhon Krisli yang menduga demo menuntut beasiswa tahun lalu, bukan murni keinginan mahasiswa. Di sisi lain, Jhon juga menegaskan bahwa DPRD tidak ada kewenangan lebih jauh untuk membantu mencairkan dana Rp 5 miliar itu. Mereka sudah menyetujui usulan dana itu dengan mengalokasikannya di APBD 2012, namun ternyata pemerintah kabupaten tidak bisa mencairkannya dengan alasan masalah payung hukum sebagai dasar pencairan anggaran tersebut. (rm-52)
Sumber : radarsampit.net
Belum ada tanggapan untuk "Mahasiswa Minta Penjelasan DPRD"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.