Baca Juga
Oleh: Irmawan
Jalan Cempaka, Jawa Laut Martapura
Terapi adalah proses penyembuhan yang diberikan seseorang kepada orang lain, melalui metode untuk membangun kemampuan yang bermanfaat dan mengurangi hal-hal kebalikannya.
Timbul wacana bagaimana kalau terapi diterapkan untuk Timnas Indonesia?
Lihat beberapa pertandingan Timnas belakangan, khususnya di Piala AFF 2012 memberikan hasil cukup buruk. Kenapa pemerintah khususnya PSSI tidak melakukan pembenahan dalam bentuk nyata.
Apa yang menjadi penyebab kelemahan dan bagaimana menutupi kelemahan tersebut sehingga menjadi tim solid. Kelihatan mudah untuk menutupi segala kelemahan, tetapi sangat sulit untuk mewujudkannya.
Timnas yang didukung rakyat Indonesia tetap memberikan hasil buruk. Tentu ada yang salah. Apakah manajemen tidak berkaca dari pengalaman sehingga tetap pada ego pribadi yang tidak mau mengalah dan merasa benar.
Konflik yang terjadi antara PSSI dan KPSI menimbulkan korban nyata yaitu Timnas jauh dari prestasi. Sampai kapan pengurus bisa menyelesaikan permasalahan ini sehingga prestasi membanggakan bukan sebagai mimpi.
Kembali berbicara terapi seperti pengertian di atas, Timnas perlu metode penyembuhan komprehensif. Oleh karena itu, sudah saatnya semua menghilangkan ego dan kepentingan masing-masing.
Mari perbaiki manajemen pengelolaan Timnas, kompetesi yang dijalankan, pembinaan pemain khususnya pemain muda berbakat, maupun para pemain yang berhak membela Timnas adalah para pemain yang benar-benar berkualitas.
Sehingga apa yang menjadi mimpi segenap warga Indonesia akan prestasi sepak bola menjadi kenyataan. (*)
Jalan Cempaka, Jawa Laut Martapura
Terapi adalah proses penyembuhan yang diberikan seseorang kepada orang lain, melalui metode untuk membangun kemampuan yang bermanfaat dan mengurangi hal-hal kebalikannya.
Timbul wacana bagaimana kalau terapi diterapkan untuk Timnas Indonesia?
Lihat beberapa pertandingan Timnas belakangan, khususnya di Piala AFF 2012 memberikan hasil cukup buruk. Kenapa pemerintah khususnya PSSI tidak melakukan pembenahan dalam bentuk nyata.
Apa yang menjadi penyebab kelemahan dan bagaimana menutupi kelemahan tersebut sehingga menjadi tim solid. Kelihatan mudah untuk menutupi segala kelemahan, tetapi sangat sulit untuk mewujudkannya.
Timnas yang didukung rakyat Indonesia tetap memberikan hasil buruk. Tentu ada yang salah. Apakah manajemen tidak berkaca dari pengalaman sehingga tetap pada ego pribadi yang tidak mau mengalah dan merasa benar.
Konflik yang terjadi antara PSSI dan KPSI menimbulkan korban nyata yaitu Timnas jauh dari prestasi. Sampai kapan pengurus bisa menyelesaikan permasalahan ini sehingga prestasi membanggakan bukan sebagai mimpi.
Kembali berbicara terapi seperti pengertian di atas, Timnas perlu metode penyembuhan komprehensif. Oleh karena itu, sudah saatnya semua menghilangkan ego dan kepentingan masing-masing.
Mari perbaiki manajemen pengelolaan Timnas, kompetesi yang dijalankan, pembinaan pemain khususnya pemain muda berbakat, maupun para pemain yang berhak membela Timnas adalah para pemain yang benar-benar berkualitas.
Sehingga apa yang menjadi mimpi segenap warga Indonesia akan prestasi sepak bola menjadi kenyataan. (*)
Sumber: tribunews.com
Belum ada tanggapan untuk "Korban Dualisme Pengelolaan"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.