Baca Juga
Oleh: Supian Sauri
Mahasiswa IAIN Antasari
Pertarungan Timnas Indonesia vs Malaysia sudah berlangsung sejak 1957. Secara head to head di awal-awal tahun itu Indonesia masih terlalu tangguh buat Malaysia. Khusus di piala AFF.
Namun beberapa kali AFF digelar belakangan, Timnas kembali harus takluk di hadapan Timnas Malaysia. Penyebab kegagalan ini jelas merupakan akibat dualisme kompetisi yang tidak kunjung selesai.
Untuk menyelesaikan masalah ini Pemerintah melalui Kemenpora harus segera turun tangan. Para petinggi sepak bola di Tanah air juga harus segera dengan legowo instrupeksi diri atau segera mengundurkan diri demi kepentingan bangsa.
Jadi apapun bentuk kegagalan Timnas kita ini jangan dicela walaupun komposisi Timnas saat ini bukan yang terbaik tetapi mereka adalah pemain dengan mental dan semangat yang tinggi mereka adalah anak bangsa yang sudah berjuang demi mengharumkan bangsa indonesia di kancah persepakbolaan tapi apa boleh buat mereka adalah imbaas dari pertengkaran elite yang tidak kunjung henti.
Apresiasi tetap patut diberikan.(*)
Mahasiswa IAIN Antasari
Pertarungan Timnas Indonesia vs Malaysia sudah berlangsung sejak 1957. Secara head to head di awal-awal tahun itu Indonesia masih terlalu tangguh buat Malaysia. Khusus di piala AFF.
Namun beberapa kali AFF digelar belakangan, Timnas kembali harus takluk di hadapan Timnas Malaysia. Penyebab kegagalan ini jelas merupakan akibat dualisme kompetisi yang tidak kunjung selesai.
Untuk menyelesaikan masalah ini Pemerintah melalui Kemenpora harus segera turun tangan. Para petinggi sepak bola di Tanah air juga harus segera dengan legowo instrupeksi diri atau segera mengundurkan diri demi kepentingan bangsa.
Jadi apapun bentuk kegagalan Timnas kita ini jangan dicela walaupun komposisi Timnas saat ini bukan yang terbaik tetapi mereka adalah pemain dengan mental dan semangat yang tinggi mereka adalah anak bangsa yang sudah berjuang demi mengharumkan bangsa indonesia di kancah persepakbolaan tapi apa boleh buat mereka adalah imbaas dari pertengkaran elite yang tidak kunjung henti.
Apresiasi tetap patut diberikan.(*)
Sumber: tribunews.com
Belum ada tanggapan untuk "Garuda Tetap di Dada"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.