SAMPIT, Masih ingat kasus gantung diri Marisa (23), guru honor sekolah dasar (SD)? Peristiwa yang terjadi pada Mei 2012 lalu itu diungkap kembali. Polisi melakukan otopsi terhadap jasad Marisa guna memastikan motif kematian warga Desa Terantang, Kecamatan Seranau, Kotim itu.
Kuburan guru honor SDN 9, Kecamatan Baamang itu, Selasa (13/11) siang dibongkar polisi gabungan Polres Kotim dan Polsek Ketapang. Pembongkaran dilakukan oleh pihak keluarga dibantu oleh warga setempat. Usai jenazah dikeluarkan, tim otopsi yang terdiri dari dokter Mabes Polri AKP dr Theresia Indawati Spf, dr Sri Rejeki bersama Brigpol Suryadi dari Polda Kalteng serta Warsito petugas medis Polres Kotim langsung melakukan otopsi.
Otopsi disaksikan langsung keluarga korban. Namun tanpa alasan jelas Sabrianur suami korban tidak tampak hadir di lokasi pemakaman. Ketika diangkat dari liang kubur, jasad Marisa hanya tersisa tulang belulang yang disusun rapi petugas otopsi.
Kasatreskrim Polres Kotim AKP Wahyu Rohadi SIK menjelaskan otopsi dilaksanakan untuk mengungkap kejelasan sebab kematian korban apakah murni bunuh diri atau ada penyebab lain. Otopsi sendiri atas permintaan pihak keluarga korban yang tidak yakin almarhum meninggal akibat gantung diri.
“Setelah otopsi, tim dokter forensik dari Mabes Polri akan lakukan penelitian dari berapa organ tubuh korban yang akan dibawa ke pusat laboratorium forensic (puslabfor). Mengenai hasilnya, akan kita ketahui setelah ada laporan resmi dari tim dokter yang laksanakan otopsi,” kata Wahyu mewakili Kapolres Kotim, kemarin.
Kasus yang awalnya diduga murni gantung diri ini diungkap kembali, karena sebelumnya pihak keluarga korban merasa tidak terima dengan kematian sang guru muda itu akibat bunuh diri. Kasus tersebut terus bergulir sehingga akhirnya jalan terakhir untuk menentukan penyebab kematian Marisa dilakukan proses otopsi.
Sekadar mengingatkan kembali, Marisa ditemukan tewas gantung di perumahan guru Jalan H Imbran, Gang Pondok Indah, RT 25 RW 4, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang pada Mei lalu, tepatnya Selasa (8/5) sore. Jenazah Marisa ditemukan tergantung pada seutas tali di dalam kamar oleh suaminya.
Informasinya, sebelum peristiwa terjadi pasangan suami istri (pasutri) kabarnya pernah terlibat percekcokan hanya gara-gara menolak berhubungan badan. Sabriannor (24) juga seorang guru SD.(fm)
Sumber : radarsampit.net
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kuburan Guru Bunuh Diri Dibongkar"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.