SAMPIT, Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, hasil kebun rakyat anjlok saat ingin dijual ke perusahaan besar swasta (PBS). Para tani sawit tidak berdiam diri mereka melaporkan ke DPRD Kotim.
Menyikapi laporan ini, Komisi II DPRD Kotim merencanakan dalam waktu dekat ini akan melakukan survei atau meninjau sejumlah pabrik sawit yang ada. Dari laporan diduga PBS sengaja mempermaikan harga TBS dengan menentukan harga yang tidak sesuai dan terlalu rendah.
Anggota Komisi II DPRD Kotim yang juga Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Rakyat (Aspekesra) Ary Dewar akan segera cek lapangan dengan target pabrik CPO. Langkah itu untuk melihat kebenaran apa yang menjadi alasan para PBS sehingga tidak mampu menampung hasil kebun masyarakat dan membelinya dengan harga murah, yaitu RP 600-Rp800 perkilogram.
Kata dia, jika memang alasan mereka itu benar pemerintah daerah harus tegas terutama itu dinas perkebunan. Sesuai dengan fungsinya harus ada ketegasan, namun yang terjadi selama ini dinas terkait tidak pernah peduli.
“Asosiasi petani kelapa sawit rakyat pun sudah siap jika memang perlu pihak ketiga ataupun bekerja sama dengan Aspekesra siap untuk bekerja sama untuk membangun BUMD (Badan Usaha Milik daerah) khusunya pabrik yang akan menampung hasil kebun sawit masyarakat,”ungkap Ary yang juga Ketua DPC Gerindra Kotim tersebut.
“Kita berharap juga kepada pemerintah daerah dalam hal ini agar dapat mengevaluasi kembali pemberian izin kepada PBS dalam hal pembangunan pabrik sawit supaya bisa berhati-hati karena Pabrik yang ada terlalu banyak alasan klasik dalam menerima TBS masyarakat,” ungkapnya.(rm-48)
Sumber : radarsampit.net
Belum ada tanggapan untuk "Segera Cek Lapangan, Harga TBS Petani Dipermainkan PBS"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.