SAMPIT, Sempat hilang disapu hujan deras beberapa hari lalu, kabut asap kini kembali menyaput Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Bahkan pekatnya kabut asap pada Rabu(10/10) pagi hingga siang, membuat penerbangan tujuan Sampit dialihkan ke Pangkalan Bun lantaran kawasan Bandara H Asan Sampit tertutup asap tebal.
Informasi dihimpun, pesawat jenis Boeng 737 seri 500 milik Kalstar Aviation yang bertolak dari Jakarta seharusnya mendarat di Bandara H Asan Sampit pukul 10.00 WIB. Namun karena jarak pandang di bandara kebanggan warga Kotim ini tidak sampai satu kilometer sehingga dinilai rawan bagi penerbangan, pesawat tersebut akhirnya dialihkan dan mendarat di Bandara Iskandar Pangkalan Bun.
Kepala Bandara H Asan Sampit, M. Edison S, menjelaskan, pengalihan pendaratan ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun tersebut memang terpaksa dilakukan. Hal itu dikarenakan jarak pandang di bandara Sampit sangat pendek sehingga pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke Pangkalan Bun demi keselamatan penumpang pesawat tersebut.
“Untuk mendarat, jarak pandang yang aman minimal dua kilometer, sementara kondisi kabut asap kita di Kotim sangat tebal jika di pagi hari,“ ujarnya.
Pengalihan pendaratan ini merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya, selama September lalu pendaratan pesawat tujuan Sampit dialihkan sebanyak dua kali karena bandara setempat dikepung asap akibat kebakaran lahan yang masih sering terjadi.
Dijelaskannya, saat musim kabut asap seperti sekarang, jadwal penerbangan memang kadang bisa berubah tergantung kondisi. Namun asap pekat biasanya hanya terjadi pada pagi hari sehingga sering mengganggu penerbangan yang dijadwalkan siang hari.
“Jika siang hari kabut asap mulai hilang sehingga kita bisa melakukan penerbangan dan juga pendaratan seperti biasanya, tetapi jika memang kondisinya tidak berubah maka semua penerbangan akan dibatalkan. Jika cuaca memang membahayakan untuk penerbangan akan kami batalkan semua,“ katanya.
Dia berharap aktivitas pembakaran lahan dihentikan karena dampaknya sangat luar biasa dan merugikan orang banyak, salah satunya adalah penerbangan yang sering terganggu ketika ada asap pekat. “Jika memang aktivitas pembakaran lahan terus dilakukan, pasti akan mengganggu penerbangan, sedangkan kondisi curah hujan di daerah kita masih kecil,“ imbaunya.
Sementara itu, Adi, penumpang pesawat Kalstar jurusan Sampit-Semarang, mengaku bisa memaklumi kondisi ini, karena memang cuaca tidak bersahabat sehingga mengganggu penerbangan. Keputusan pengalihan pendaratan atau penundaan keberangkatan saat asap pekat, kata dia, memang sudah tepat karena menyangkut keselamatan penumpang. “Pihak maskapai juga sudah berjanji, jika memang hari ini tidak bisa berangkat akan diupayakan mencarikan tiket pesawat yang lain atau pesawat yang jadwal keberangkatannya siang,“ katanya. (hen)
Sumber : radarsampit.net
Belum ada tanggapan untuk "Terpaksa Mendarat di Pangkalan Bun, Bandara Sampit Tertutup Asap"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.