SAMPIT, Pesawat milik maskapai Kalstar Aviation yang bertolak dari Jakarta gagal mendarat di Bandara H Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sabtu(20/10) sore. Hujan deras disertai angin kencang membuat pilot pesawat tak ingin mengambil risiko karena khawatir celaka sehingga memutuskan mengalihkan pendaratan ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Menurut informasi, pesawat sempat berputar beberapa kali untuk mencoba mendarat. Namun mendung gelap dan hujan deras ternyata mengganggu pandangan pilot untuk mengarahkan pesawat ke landasan. Jarak pandang yang diperkirakan kurang dari dua kilometer, ditambah tidak adanya lampu di landasan, membuat pilot tak berani memaksakan untuk mendarat di Sampit.
"Pesawat sudah di atas Sampit dan beberapa kali berputar, tapi informasinya jarak pandang kurang dari dua kilometer makanya pilot tidak berani mendaratkan pesawat. Dari atas memang terlihat mendung gelap, tapi kami tidak tahu kalau di Sampit ternyata sedang hujan deras," kata Muhammad Arsyad, salah satu penumpang pesawat tersebut saat dihubungi Radar Sampit.
Penumpang memuji keputusan pilot untuk mengalihkan pendaratan ke Pangkalan Bun dengan pertimbangan keselamatan. Keputusan itu dinilai sudah tepat dibanding memaksakan diri mendarat di Bandara H Asan Sampit dengan mengambil risiko yang bisa mengorbankan keselamatan penumpang. Akibat kejadian itu, penumpang harus rela kehilangan waktu berjam-jam karena harus melewati jalur darat lagi untuk menuju Sampit. "Setelah dari Pangkalan Bun, penumpang dibawa menggunakan mobil travel menuju Sampit," sambung Arsyad.
General Manager PT Kalstar Aviation Sampit, Efrizal mengungkapkan pesawat dengan nomor penerbangan KP 700 yang bertolak dari Bandara Sukarno Hatta, Cengkareng gagal mendarat di Bandara Haji Asan Sampit. Sebanyak 94 penumpang dari Jakarta harus dialihkan turun di Pangkalanbun. “Tadi sore (kemarin) cuaca sekitar bandara kurang bersahabat, awan gelap di tambah hujan deras. Kondisi sangat tidak memungkinkan pesawat untuk mendarat, karena itu pendaratan dialihkan ke Bandara Pangkalanbun,” kata Efrizal, kemarin.
Efrizal menambahkan pesawat sempat berputar-putar (around) selama 30 menit di atas Bandara Sampit, karena kondisi tidak memungkinkan pesawat dialihkan mendarat di Pangkalan Bun,” karena bandara yang terdekat di Pangkalanbun, ya pesawat harus mendarat disana,” imbuhnya.
Karena adanya pengalihan pendaratan ini, sekitar 103 calon penumpang asal Sampit tujuan Jakarta terpaksa harus batal berangkat. Maskapai Kalstar Aviation menjadwalkan penerbangan rute Jakarta di geser Minggu (21/10) hari ini. Akibat gagal mendarat di Sampit, pesawat Boeing Kaltar harus tinggal bermalam atau RON (Remain Over Night) di Bandara Iskandar, Pangkalanbun, Kobar. “Rencana besok pagi (hari ini), pesawat take off dari Pangkalan Bun kemudian singgah di Sampit, lalu dilanjutkan terbang menuju Jakarta. Berapa calon penumpang dari Sampit yang batal terbang ada yang menyadari setelah kami jelaskan, namun adapula yang protes. Karena kondisi alam, kamipun tidak bisa memaksakan kalau pesawat harus mendarat di Sampit,” jelasnya.
Efrizal menegaskan, mengenai status 94 penumpang Boeing Kalstar dari Jakarta yang dialihkan pendaratan di Pangkalan Bun, rencanakan akan diberangkatkan menuju Sampit menggunakan armada bus yang telah disiapkan oleh maskapai Kalstar Aviation.
Terpisah, Kasi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Bandara Haji Asan Sampit, Hariyanto turut membenarkan pesawat Kalstar rute Jakarta – Sampit – Jakarta gagal mendarat di Sampit. Pesawat seharusnya pukul 16.25 WIB sudah landing di Sampit, karena cuaca buruk hujan deras pesawat dialihkan mendarat di Bandara bukan tujuan (divert) Pangkalanbun.
“Memang tadi sore, cuaca sangat buruk di sekitar bandara, awan gelap tertutup sangat rendah sehingga sangat menyulitkan untuk pendaratan pesawat Kalstar. Pihak maskapai terpaksa harus mengalihkan pendaratan ke Pangkalanbun,” paparnya.
Hariyanto menambahkan flight schedules kemarin hanya Kalstar rute Jakarta – Sampit – Jakarta yang alami gangguan, sementara untuk penerbangan pagi dengan pesawal Kalstar ATR 42 rute Pangkalanbun – Sampit – Banjarmasin berjalan normal sesuai jadual.
Selain penerbangan pagi, rute Surabaya – Sampit – Surabaya dengan maskapai Merpati pukul 15.00 WIB sore kemarin juga berjalan normal. Pesawat dengan nomor penerbangan MZ 539 terbang mulus melalui Bandara Haji Asan Sampit. “Kalau flight pagi ATR 42 dan sore Merpati berjalan normal, Cuma filght sore Kalstar tujuan Jakarta yang hanya alami gangguan cuaca,” tegasnya.
Seperti diketahui, penerbangan di Bandara H Asan Sampit beberapa kali terganggu akibat gangguan cuaca. Selain gangguan akibat kabut asap, pendaratan beberapa kali dialihkan akibat hujan deras. Kepala Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara H Asan Sampit, Yulida Warni sebelumnya mengatakan, saat ini Sampit memasuki peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan. Selain potensi hujan deras, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai angin kencang. (nor/fm)
Sumber : radarsampit.net
Belum ada tanggapan untuk "Pilot Tak Mau Ambil Risiko, Sampit Hujan Deras, Kalstar Mendarat di Pangkalan Bun"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.