Beranda · Banjarmasin · Palangkaraya · Pangkalan Bun

Peringatan untuk Bupati


SAMPIT, Tudingan adanya “orang dekat” Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) yang menjanjikan proyek kepada Giyanto, oknum dosen Universitas Palangka Raya (Unpar) yang didakwa memalsukan tanda tangan Gubernur Kalteng, terus bergulir. Di sisi lain, masalah ini harus menjadi pelajaran bagi Bupati Supian Hadi karena ini menjadi peringatan penting baginya agar berhati-hati dalam hal memberi perizinan.


Akmal Thamroh, salah satu penasihat khusus Bupati Kotim mengaku sepakat jika apa yang disampaikan Giyanto tersebut diungkapkan di pengadilan, agar tidak menjadi informasi yang simpang siur. Dirinya mengaku sebagai orang yang juga dekat dengan bupati, terutama secara politik, merasa tidak nyaman dengan polemik tersebut.


“Saya juga turut risih dengan hal tersebut, jadi sebaiknya diungkap saja, siapa orangnya atau siapa pejabatnya, kalau memang ada pejabat yang terlibat. Karena ini merugikan semua pihak, dan saya yakin hal ini tidak ada kaitannya dengan mereka yang dekat secara politik, khususnya petinggi partai pengusung pasangan Supian Hadi-M Taufik Mukri (Sahati),” tegasnya.


Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang merupakan salah satu partai tim sukses Sahati ini, juga merasa masalah tersebut adalah ulah orang-orang yang memanfaatkan situasi yang hanya ingin mengambil keuntungan sesaat tanpa mempertimbangkan dampak luasnya. Dirinya menilai, kemungkinan tersebut adalah lebih cenderung kepada orang-orang yang hanya merasa dekat dengan bupati demi tujuan kepentingan bisnis dan usaha semata.


Selain itu, Akmal juga mengingatkan bahwa terungkapnya kasus pemalsuan rekomendasi tersebut merupakan pelajaran berharga, agar pemerintah kabupaten (pemkab) bisa lebih berhati-hati dalam memproses perizinan, terutama yang berkaitan dengan investasi yang berkaitan dengan status, pelepasan, maupun pinjam pakai kawasan hutan.


“Jadi, kita turut mendesak juga agar tersangka bisa membuka siapa orang dekat itu dan jangan bertele-tele karena nanti akan membias ke mana-mana. Selain itu, proses hukum juga kita harapkan bisa berjalan adil dan transparan untuk mengungkap kasus ini,” tandasnya.


Sementara itu, orang-orang yang sehari-harinya bertugas mendampingi bupati, seperti jajaran ajudan dan protokol, enggan mengomentari masalah tersebut. Meski bisa saja mereka ikut disorot lantaran selalu dekat dengan bupati, mereka memilih tidak ingin menanggapinya. Hal ini diketahui ketika koran ini berusaha mengkonfirmasi dan meminta pendapat kepada salah satu ajudan, namun tanpa alasan yang jelas yang bersangkutan tidak mau menanggapi. (gus)








Sumber: radarsampit.net

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Peringatan untuk Bupati"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.