Ratusan Juta Terbakar |
Thursday, September 25, 2014
Ratusan Juta Terbakar
SAMPIT– Dua kebakaran terjadi kemarin (22/9). Tiga bangunan kayu di Jalan Tidar RT 11 RW 03 Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, Sampit, dilalap jago merah pada Senin pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Sementara di Desa Sembuluh, Seruyan, api membakar dua rumah dan sebuah counter handphone.
Lifmiatu, Sukardi, dan Rawi, adalah tiga kepala keluarga yang ketiban sial di Sampit kemarin. Amukan api membuat bangunan kayu mereka rata dengan tanah dalam tempo 30 menit. Satu unit truk juga hangus. Sementara satu bangunan rumah makan di sekitar tempat itu ikut disambar jago merah di bagian atap dan dinding.
Dari keterangan Lifmiatu atau sering dipanggil Bibi Tu, api berasal dari dalam kamar rumahnya. “Saya pada saat itu sedang menjemur pakaian cucian pelanggan, tiba-tiba saya melihat kepulan asap beserta api dari dalam kamar, saya langsung berteriak minta tolong,” ucapnya.
Bibi Tu menderita luka bakar ringan di bagian wajah dan lengan karena pada saat api mulai membesar dirinya mencoba menyelamatkan pakaian pelanggan dan sejumlah uang tunai yang berada di balik kasur tempat tidurnya. Bibi Tu pun diamankan ke rumah tetangganya oleh warga, karena sempat ambruk tak sadarkan diri.
Selian menjadi tempat tinggal, bangunan tersebut juga digunakan Bibi Tu sebagai tempat usaha laundry. Diungkapkannya, selain cucian milik pelanggan, ada enam unit mesin cuci dan satu unit sepeda motor turut jadi arang. Sementara uang tunai miliknya sekitar Rp 20 juta yang bakal digunakan sebagai modal usaha juga ludes.
Istri dari Syahril itu pun sempat mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelumnya, tempat tinggal dan usahanya itu juga nyaris terbakar. Dirinya tidak mau berburuk sangka, meski diakuinya ada orang yang iri hati akan kemajuan usahanya.
Selain laundry, Bibi Tu juga diketahui berjualan bensin eceran. Namun saat dikonfirmasi Radar Sampit, dirinya membantah dan memastikan bahwa penyebab api bukan karena bensin yang dia jual.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran hebat itu. Selain Bibi Tu, Sukardi dan Rawi juga merugi karena tempat usahanya terbakar. Dari pantauan koran ini, ada sekitar delapan mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kebakaran. Namun karena embusan angin kencang serta bangunan yang terbuat dari kayu, petugas pemadam kebakaran tidak bisa berbuat banyak. Api dengan cepat melalap bangunan tersebut. Hanya sedikit harta benda korban yang sempat diselamatkan.
Satu buah truk yang diparkir dekat bangunan dan masih belum diketahui siapa pemiliknya juga ikut terbakar. Bangunan rumah makan Soto Solo yang berada di sampingnya juga ikut terbakar, meski hanya di bagian dinding dan atapnya.
Kapolsek Ketapang Ipda Sutardi yang datang ke tempat kejadian ketika diwawancarai masih belum bisa memastikan apa penyebab kebakaran tersebut. “Masih kita selidiki apa penyebabnya, setelah ini akan ada tim identifikasi dari Polres Kotim untuk memeriksanya” ucapnya singkat.
Namun beberapa warga menyebutkan api berasal dari konsleting listrik. Ada juga yang menyebutkan api berasal dari kompor yang menyambar bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin.
Sementara diwawancarai di lokasi kejadian, Camat Baamang Yusransyah mengungkapkan bahwa pihaknya menyerahkan seluruhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian. Namun untuk menghindari musibah serupa warga diminta tetap berhati-hati saat meninggalkan rumah.
Selain itu untuk pemasangan listrik Yusransyah menyarankan agar dilakukan oleh petugas ahli, guna menghindari kebakaran diakibatkan hubungan pendek arus listrik.
Sementara di Seruyan, pada hari yang sama, dua buah rumah dan satu counter handphone di Jalan Handayani RT 06 Desa Sembuluh I, Kecamatan Danau Sembuluh, ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Informasi yang dihimpun Radar Sampit, amukan jago merah terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Api bermula di bagian rumah warga yang bernama Siam (50). Banguan yang terbuat dari kayu, ditambah angin kencang, membuat api menjalar ke rumah warga di sekitarnya.
Camat Danau Sembuluh, Juansyah, menyebutkan warga terlalu panik dan tidak bisa mengatasinya api yang semakin besar “Untuk penyebab kebakaran kita belum mengetahui secara persis karena korban kebakaran belum bisa kita mintai keterangan,” ujarnya.
Diceritakanya, api tersebut dengan cepat melalap tiga unit bangunan hanya dengan waktu sekitar 15 menit. Selain bangunan rumah terbut dari kayu, juga tidak ada pemadam kebakaran di desa tersebut.
Upaya pemadaman dilakukan warga memanfaatkan sumur-sumur di sekitar yang masih berisi air. Maklum, musim kemarau menyebabkan banyak sumur mengering. Mobil pemadam kebakaran milik perusahaan juga terlambat tiba.
Dikatakan Juansyah, kejadian itu menyebabkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. “Kami minta bantuan kepada pemda Seruyan untuk membantu para korban kebakaran ini,” ujarnya. (RM-65/oes/hen/dwi)
sumber: radarsampit[dot]net
Belum ada tanggapan untuk "Ratusan Juta Terbakar"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.