|
Malam Berdarah di Baamang Terungkap |
sampit – tidak butuh waktu lama bagi aparat kepolisian polsek baamang untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap budiman alias dadang (23), warga jalan muchran ali rt 10 rw 3, kelurahan baamang tengah, kecamatan baamang.
satu dari tiga tersangka kasus berdarah di lapangan smpn 3 sampit telah diringkus aparat kemarin (18/2).
dialah takdir maulana (24) warga simpang tiga baamang, kelurahan baamang tengah.
takdir, warga simpang tiga baamang, kelurahan baamang tengah, merupakan pelaku penusukan terhadap dadang di lapangan smpn 3 sampit pada minggu (16/2)
malam sekira pukul 22.
00 wib.
“pelaku di bekuk di kediaman rekannya hari ini sekira pukul 11.
00 wib,” kata kapolres kotim akbp himawan bayu aji yang didampingi oleh kapolsek baamang iptu salahidin di mapolsek baamang kemarin.
selain menciduk takdir, aparat juga mengamankan barang bukti lain sebilah pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk korban.
menurut himawan, kejadian bermula saat pelaku dan korban bertikai di acara hiburan
malam.
akhirnya terjadi penusukan yang dilakukan oleh tersangka yang ketika itu emosi.
atas perbuatanya, tersangka dijerat dengan pasal 351 ayat (3) kuhp dengan ancaman 12 tahun penjara.
sementara itu dua pelaku lainnya, ijay dan edy, saat ini masih dikejar aparat.
keduanya masuk daftar pencarian orang (dpo).
tersangka saat dibincangi awak media mengaku tidak kenal korban.
ketika itu takdir baru saja datang di lapangan smpn 3 sampit untuk menyaksikan acara hiburan
malam.
saat berada atas di tribun lapangan, dadang cek-cok dengan edy.
“saat itu saya mencoba mau melarai mereka yang ingin berkelahi, namun oleh korban saya dicekik,” katanya.
ulah dadang membuat takdir marah.
tersangka berupaya membela diri hingga akhirnya mengeluarkan sebilah badik yang dibawa dari rumahnya.
badik itu kemudian ditusukkan ke tubuh korban hingga tiga kali.
tersangka juga mengaku luka lecet di lehernya akibat cekikan yang dilakukan oleh korban.
akibat kejadian itu, takdir mengaku menyesal.
”tapi sekarang mau gimana lagi,” kata pria yang bekerja serabutan tersebut.
sementara berdasarkan informasi dari putra hidayat, kakaknya tewas dengan tusukan di bagian perut dan rusuk kiri.
hidayat mengaku mengetahui persis kejadian itu.
saat itu ada anak kecil mengadu kepada dadang, bahwa dirinya telah ditempeleng edy.
dadang bersama bocah tersebut menemui edy, ijay, dan takdir di atas tribun lapangan sepak bola.
dituding menempeleng, edy membantah .
hingga akhirnya terjadi cek-cok.
edy dan rekannya merangkul dadang, lalu menikamnya dengan badik.
ketiganya langsung kabur, sementara dadang terkapar dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.
(co/yit)
sumber: radarsampit[dot]net
Belum ada tanggapan untuk "Malam Berdarah di Baamang Terungkap"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.