|
Terseret Banjir Usai Ambil Gaji |
banjarmasinpost.co.id, batulicin - nasib tragis dialami daniel ati dan melianus ati yang masih berkerabat.
dua pekerja pt agro bukit itu
terseret arus banjir yang menerjang beberapa desa di kecamatan kusan hulu, tanah bumbu (tanbu) sejak jumat (2/8).
setelah dilakukan penyisiran oleh tim gabungan, keduanya ditemukan sudah tidak bernyawa.
tragisnya, duka itu dialami daniel dan melianus usai mengambil gaji di kantor.
mereka diseret arus air di jalan kawasan desa sinar bulan, saat hendak pulang ke rumah.
jenazah mereka ditemukan di tempat terpisah namun hanya berjarak 20 meter, dekat lahan perkebunan kelapa sawit di desa mangkalapi.
tim penolong kali pertama menemukan jenazah daniel pada pukul 12.
44 wita.
selang satu jam kemudian, giliran jenazah melianus yang ditemukan.
“kami belum bisa ke camp mereka karena akses ke sana masih terendam.
tetapi keluarga mereka meminta kedua jenazah dipulangkan ke kampung halamannya di kupang, ntt,” ucap pambakal mangkalapi, sahrani, minggu (4/8).
kedua jenazah tidak mudah ditemukan.
setelah mendapat laporan ‘hilangnya’ dua orang akibat terjangan air bah itu, unit reaksi cepat badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) tanbu dan tim basarnas langsung melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai kusan.
“terutama aliran sungai di kawasan desa mangkalapi hingga anak-anak sungai di sekitarnya seperti hatiif, binawara, hingga lasung,” ungkap camat kusan hulu, herlambang.
diungkapkan herlambang, ada 170 jiwa korban banjir di desa hatiip dan 164 jiwa di desa tapus.
“air mulai surut mulai sabtu malam sehingga warga bisa kembali ke rumah,” katanya.
selain kusan hulu, banjir juga terjadi di kecamatan satui.
akibatnya, sedikitnya 3.
000 warga empat desa mengungsi ke sejumlah tempat seperti posko koramil, smp 4 negeri, serta gedung serbaguna.
kemarin air perlahan surut di kusan hulu sehingga banyak warga yang pulang ke rumah.
sementara di satui, masih banyak warga yang memilih tinggal di posko karena ketinggian air di kampung mereka masih antara 50 sentimeter hingga satu meter.
“warga banyak yang masih mengungsi di posko.
ada juga di tempat keluarganya,” ujar kepala desa satui timur, erwin.
camat satui, eryanto juga mengatakan warga korban banjir masih mengungsi di tempat yang sudah disediakan.
di tempat-tempat itu ada dapur umum.
“untuk bantuan makanan, sudah ada dari pemerintah daerah dan perusahaan,” ucap eryanto yang bersama kapolsek satui akp ibnu y serta danramil haris langsung patungan uang untuk membantu memenuhi kebutuhan para pengungsi.
sementara sekda tanbu, h gusti hidayat mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kembali terjangan banjir, pemerintah telah menganggarkan dana untuk membuat tanggul penahan luapan sungai.
selain itu membuat sungai-sungai kecil yang mengarah ke laut.
“selain itu tahun depan juga akan dibangun dam untuk menampung air sehingga banjir bisa diantisipasi sejak awal,” kata gusti.
melalui rilis, juru bicara badan nasional penanggulangan bencana (bnpb), sutopo purwo nugroho mengatakan banjir melanda tiga desa.
terdiri atas desa sinar bulan dan desa sedanau, kusan hulu dan desa satui timur, satui.
“selain dua korban jiwa, korban terdampak di desa sinar bulan sebanyak 1.
000 orang, desa sedanau sebanyak 2.
000 jiwa dan desa satui timur sebanyak 300 orang, untuk detailnya menyusul karena masih dalam pendataan,” katanya.
mengenai penyebab banjir, sutopo mengatakan akibat hujan deras yang mengakibatkan terjadinya air pasang laut dan banjir rob sehingga aliran sungai tidak mampu mengalir ke laut.
“sampai saat ini, bnpb masih mendata secara terperinci mengenai dampak atau akibat terjangan banjir tersebut.
sementara bnpbd tanah bumbu sudah membuka posko pelayanan dan menyediakan makanan cepat saji,” tegas dia.
(aa/has)
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Terseret Banjir Usai Ambil Gaji"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.