Membaca Alquran |
oleh: kh husin naparinalquran adalah "kalam allah swt yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada nabi muhammad saw, dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.
" (depag ri, al qur'an dan terjemahnya)menurut syekh abdurrahman, alquran itu ada empat bentuk :1.
dalam bentuk nuqusy, yaitu tulisan yang terdapat pada mushaf.
mereka yang berhadats kecil dan besar haram menyentuh dan membawanya.
2.
dalam bentuk lafaz yaitu ucapan; seorang yang berhadats besar diharamkan membaca atau melafalkannya sampai ia bersuci; kendati dibolehkan melafalkannya sebagai zikir, bukan untuk bermaksud membaca alquran.
3.
dalam bentuk ma'na ; maksudnya ialah alquran yang ada pada zihn atau benak seorang alim atau faqih yang memahami isi alquran; sehingga ia lebih afdhal menjadi imam daripada orang yang hanya pandai membaca saja (qari).
4.
al-qa'im bizatillah, yaitu alquran yang ada pada dzat allah swt, wallahu a'lam apa dan bagaimana.
(bugyah al-mustarsyidin, hal.
294).
menurut kalangan ahli fiqh (syafi'iyyah dan hanafiyah), mereka yang berhadats besar (junub) haram membaca alquran kendati hanya satu huruf atau kurang dari satu ayat dengan niat/maksud membaca alquran; tetapi dibolehkan jika dimaksudkan sebagai doa, tsana (puji-pujian kepada allah swt), iftitahu-amrin (pembukaan suatu masalah), ta'lim (proses ajar-mengajar), isti'azah (permohonan perlindungan diri), dan zikir, atau spontanitas terlontar di lidah tanpa sengaja.
dengan demikian, membaca basmalah, hamdalah, fatihah, ayat kursi dan surah al-ikhlas tidak diharamkan dengan niat untuk zikir.
(wahbah az-zuhaili, al-fiqh al-islami wa 'adillatuh, i, hal.
383-384).
membaca alquran adalah ibadah; membacanya ada empat peringkat, yaitu :1.
at-ta'arruf bil-harfi wan-nuthqu biha, maksudnya mengenal huruf-huruf dan mengucapkannya; nampaknya kita umat islam masih berkutat di sini dan berjuang bagaimana umat bisa mengenal dan melafalkan huruf-huruf alquran.
2.
al-fahmu bil-maqra au an-nash, maksudnya memahami apa yang dibaca atau nash qurani yang tertulis; sedikit sekali umat islam yang mau dan sempat melakukannya.
3.
at-tafa'ul bil-maqru, maksudnya adanya interaksi dengan nash qurani yang dibaca, sehingga ketika membaca alquran seseorang merasakan gembira ketika membaca ayat-ayat yang berisikan janji baik dari allah swt terhadap mereka yang taat; sebaliknya ia merasa sedih dan bahkan meneteskan air mata ketika membaca ayat-ayat yang berisikan ancaman-nya; barangkali sedikit sekali di antara kita yang sampai pada peringkat ini.
4.
at-tafa'ul ma'an-nash fi muwajahatil-hayat, maksudnya menggunakan isi kandungan ayat yang dibaca untuk menyelesaikan problema dalam kehidupan; hal ini sepertinya hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu.
dalam membaca alquran ada tiga kewajiban, yaitu :1.
haqqul-lisan, yaitu kewajiban lidah melafalkan huruf-huruf alquran dengan tajwid (bacaan yang baik) sesuai ketentuan yang berlaku.
2.
haqqul-qalbi, yaitu kewajiban hati merenungi kandungan maknanya (tadabbur)3.
haqqul-'adha', yaitu kewajiban anggota mengamalkan isi ayat yang dibaca.
dalam arus dunia modern sekarang, tilawah (membaca) alquran perlu sekali untuk dihidupkan.
membaca alqur'an memang tidak mungkin sepanjang waktu, memadailah membacanya antara magrib dan isya.
menurut imam nawawi, membaca alquran antara magrib dan isya sangat disenangi allah swt (mahbubah al-adzkar, hal.
87).
inilah yang hendak dihidupkan oleh kementerian agama ri dan diserukan oleh menteri agama ri, suryadarma ali : "mari mengaji sesudah magrib.
"selamat stq xix tingkat prov kalsel, 1 s/d 7 mei 2013 di amuntai, hulu sungai utara.
(*)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Membaca Alquran"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.