Kumpul Keluarga di Senayan

Kumpul Keluarga di Senayan

wajah parlemen periode 2014-2019 nanti bakal semakin muram.
semuram harapan rakyat untuk diperjuangkan para legislator di senayan.
bukan bermaksud untuk pesimistis.
apalagi mengumbar cerita sedih seperti lakon sinetron.
itu merupakan gambaran dari daftar bakal calon anggota legislatif (bacaleg) untuk dpr ri yang sesak dengan kerabat petinggi partai politik maupun pejabat negara.
dari penelusuran forum masyarakat peduli parlemen indonesia (formappi), banyak bakal calon anggota legislatif yang merupakan kerabat dari elit partai atau pejabat yang tengah berkuasa.
hubungan kekerabatannya beragam, mulai dari istri, anak hingga keponakan.
paling banyak di partai demokrat.
ditemukan sedikitnya 15 bakal calon anggota legislatif yang punya hubungan keluarga dengan ketua umum dpp demokrat susilo bambang yudhoyono, yang juga presiden ri.
termasuk putra bungsu sby, edhie baskoro yudhoyono alias ibas, yang saat ini mendampingi bapaknya memimpin partai, sebagai sekretaris jenderal.
di partai golkar, ada dinasti ratu atut chosiyah.
suami, anak, dan menantu atut ikut bertarung untuk duduk di parlemen, baik di pusat maupun daerah.
di partai amanat nasional (pan), ada kakak dan adik sang ketua umum, hatta rajasa.
begitu juga di partai persatuan pembangunan (ppp), terdapat istri, anak dan menantu surydharma ali di daftar bacaleg.
seperti diketahui, suryadharma adalah ketua umum ppp.
di pdi perjuangan, masyarakat tentu sudah mafhum dengan dominasi keluarga soekarno.
yang menarik, terdapat 14 pasang suami istri dalam daftar bakal calon legislatif yang masuk kpu.
fenomena ini terjadi hampir di semua partai politik, seperti demokrat, ppp, golkar, gerindra dan pan.
bisa dipastikan, banyaknya bakal calon anggota legislatif dari satu keluarga bukan sesuatu kebetulan belaka.
memang tak aturan yang dilanggar.
tapi lebih dari sekadar aturan, dominasi keluarga elite partai dalam daftar bacaleg, menghilangkan kesempatan bagi orang lain yang sangat mungkin lebih layak.
itu hanya karena parpol mengakomodasi keluarga atau kerabat elit partai atau figur berduit yang bisa 'membeli' partai.
yang lebih mengkhawatirkan, oligarki kekuasaan merupakan ancaman demokrasi yang paling serius.
negara akan menjadi milik dan diurus oleh segelintir elit yang saling kait-berkait dalam hubungan kekerabatan.
korupsi, kolusi, dan nepotismen (kkn) bakal semakin subur, mengulangi kesalahan sama di masa rezim orde baru.
bisa dibayangkan, ibarat rumah, nantinya gedung rakyat di senayan akan berubah menjadi rumah keluarga.
sementara di pemerintahan, para petingginya juga kerabat mereka.
kalau sudah begitu, apakah mereka akan bekerja memperjuangkan nasib rakyat? kita ragukan itu.
karena ini semua keluarga, tentu mereka akan lebih banyak bicara bisnis keluarga.
jika para petinggi partai politik sudah tuli, abai terhadap kritikan, rakyat lah yang harus menghukum mereka.
jangan pilih calon anggota legislatif yang mengandalkan kedekatan dengan elite partai dan pejabat tersebut.
jangan pilih kroni-kroni yang hanya akan menyuburkan praktek kkn di negeri ini.
pilihlah orang-orang yang memang punya kapasitas sebagai wakil rakyat dan punya komitmen tinggi untuk memajukan bangsa dan negara ini.
kita percaya rakyat semakin cerdas dalam menentukan wakil-wakil mereka di parlemen.
(*)


Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Portal Berita Online Kalimantan. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Portal Berita Online Kalimantan dengan mengklik tombol di bawah ini:

Artikel keren lainnya:

Ditulis oleh laso pada tanggal Thursday, May 9, 2013