Beranda · Banjarmasin · Palangkaraya · Pangkalan Bun

Jangan Sekadar Seremoni




Jangan Sekadar Seremoni
Jangan Sekadar Seremoni





warga kalimantan selatan wajar bangga, karena daerah ini ditunjuk sebagai tuan rumah bulan bhakti gotong royong x dan hari kesatuan gerak pkk ke-41.
apalagi puncak acara yang dipusatkan di lapangan murjani banjarbaru, kamis (30/5), itu dihadiri langsung oleh wakil presiden boediono.
sejumlah kepala daerah, pejabat pusat, dan direksi beberapa bumn juga hadir di acara yang berlangsung dua hari di kota idaman tersebut.
jika kita mau berpikir panjang dan inovatif, sebenarnya acara ini merupakan peluang besar bagi pengambil kebijakan di pemprov kalsel termasuk warga banua ini sendiri untuk mempromosikan potensi daerah.
apalagi dalam rangkaian acara itu ada pekan kuliner banjar yang berlangsung di kawasan jalan piere tandean banjarmasin.
ini sebenarnya peluang yang sangat besar bagi warga kalsel untuk memperkenalkan makanan khas daerah ini.
hampir semua warga banua tahu, kalsel adalah daerah yang 'kaya' akan kuliner.
beragam makanan dimiliki daerah ini, namun sayang kuliner kita kurang dikenal di tingkat nasional.
sehingga belum bisa menjadi sebuah industri besar untuk membuka peluang kerja dan meningkatkan taraf perekonomian rakyat.
kita terlalu terlena dan bangga dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki terutama batu bara.
padahal selain merusak alam, potensi yang memang membuat sebagian kecil warga banua menjadi kaya mendadak itu, lama-lama akan habis.
jadi gawe besar yang kita laksanakan selama dua hari itu, kita jadikan ajang untuk memperkenalkan potensi kalsel.
kita jangan sampai dikenal hanya kaya batu bara tapi kita juga harus dikenal sebagai daerah kaya kuliner dan wisata.
potensi itu besar, tapi harus diakui promosi masih sangat minim.
terkait bulan bhakti gotong royong masyarakat yang juga rangkaian acara ini, hendaknya menjadi momentum bagi kita untuk kembali menggelorakan budaya gotong royong.
kita harus mengakui apa yang dikatakan gubernur kalsel rudy ariffin bahwa gotong royong sekarang memang dirasakan mulai luntur.
terjadi pergeseran norma kehidupan bermasyarakat.
persoalan ini tidak hanya terjadi di kalsel, namun hampir semua daerah di tanah air budaya gotong royong mulai ditinggalkan.
kita terlalu hidup individulis, namun inilah dampak dari kehidupuan modern terutama di perkotaan yang disibukkan dengan tuntutan kerja.
tapi gotong royong jangan ditafsirkan dalam arti sempit, seperti sekadar bersama-sama membersihkan lingkungan.
gotong royong harus kita tasirkan dalam arti yang luas yakni sama-sama membangun daerah ini.
untuk itu melalui momentum acara ini.
mari budaya gotong royong kita gelorakan kembali, terutama gotong royong untuk memajukan banua di segala aspek, sehingga kalsel menjadi daerah yang diperhitungkan di tingkat nasional.
jika kita tidak mampu menjadikan kedua acara tersebut sebagai momentum membangun banua, maka moment itu menjadi seremoni belaka.
setelah acara selesai, kita kembali santai dan terbuai.
pkk tidak bergerak menjalankan progamnya dan warga banua pun tak ada semangat untuk bergotong royong membangun daerah.
bila itu benar-benar terjadi acara yang cukup merepotkan segala lapisan ini dan berdasar laporan pemprov kalsel menghabiskan dana sekitar rp 5 miliar akan sia-sia.
sementara, wapres cuma tiga jam berada di banua.
(*)


Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Jangan Sekadar Seremoni"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.