Beranda · Banjarmasin · Palangkaraya · Pangkalan Bun

“Kami Tidak Tahu Dia Tentara”




“Kami Tidak Tahu Dia Tentara”
“Kami Tidak Tahu Dia Tentara”






banjarmasinpost.co.id, amuntai -/ sehari setelah setelah amuk massa yang menyebabkan anggota kodim 1001/amuntai-balangan, praka m ruspiani tewas, kondisi desa pasar selasa, kecamatan sungai tabukan, hsu, mulai tenang meskipun aroma ketegangan masih terasa.     berdasar pengamatan bpost, minggu (3/2), desa itu sepi namun aktivitas warga berjalan seperti biasa. padahal, biasanya desa itu ramai terlebih pada siang hari.    warga pun memilih enggan berbicara dengan orang 'asing' tentang pengeroyokan berujung pembakaran terhadap ruspiani, sabtu (2/2) malam. mereka memilih menghindar. "nggak ada apa-apa kok, biasa saja," ucap seorang warga.    tentang pembakaran anggota koramil? "wah, saya tidak tahu. maaf masih ada pekerjaan lain," tegas dia.    pernyataan serupa diucapkan sejumlah warga lain. namun, ada seorang warga mengatakan tidak tahu korban adalah seorang anggota tni.  "kami tidak tahu dia tentara. banyak sekali yang mengeroyok. yang saya dengar, itu preman yang kerap mencaplok tanah warga," kata warga yang menolak menyebutkan identitasnya.    sebagaimana diwartakan koran ini, kemarin, anggota tni yang ditugaskan di koramil danau panggang itu, dikeroyok lalu dibakar massa di lapangan.    penyebab amuk massa masih simpang siur, tetapi kabarnya terkait permasalahan kepemilikan tanah. kabarnya, warga desa jengkel terhadap ruspiani dan teman-temannya (warga sipil) kerap menggunakan cara kekerasan saat menyelesaikan masalah sengketa lahan.    awalnya, ruspiani dan empat rekannya datang ke desa pasar selasa untuk menyegel rumah milik warga yang bersengketa tanah. usai menyegel, mereka berpencar. empat orang ke alabio sedangkan ruspiani ke danau panggang.    sekitar pukul 18.30 wita, dari danau panggang, ruspiani menuju alabio. dia pun kembali melewati desa pasar selasa.    di saat itu, dia bertemu dengan massa yang jengkel terhadap penyegelan rumah yang  dilakukannya.     akhirnya terjadi perang mulut, pengeroyokan dan diakhiri pembakaran terhadap ruspiani serta sepeda motornya. saat hendak dievakuasi polisi, tubuh hangus ruspiani dalam kondisi terikat dan ditindih bangkai sepeda motor.    setelah 'diinapkan' di rsud pambalah batung, amuntai, jenazah dibawa ke pelaihari, tanahlaut, untuk dimakamkan, minggu siang.   "sekarang banyak polisi yang berdatangan untuk berjaga. mudah-mudahan kondisi ini bisa secepatnya pulih seperti sebelumnya. kami ingin tenang," ucap seorang warga.   kapolres hsu akbp rudi haryanto mengatakan memang telah mengirim personelnya dalam jumlah maksimal ke lokasi. "berdasar penyelidikan sementara, itu terjadi secara spontan. langsung terjadi," kata dia.    polisi juga langsung melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pambakal, tokoh agama dan tokoh adat untuk menenangkan warga.   "proses hukum tetap berjalan. kami juga masih mengurai akar permasalahan. kami berharap warga kooperatif dan mau memberikan keterangan. jangan takut karena kami pasti akan menangani masalah ini secara serius," tegas rudi.    tentang permintaan tokoh masyarakat agar polisi tidak melakukan 'penjemputan' terhadap warga saat melakukan penyelidikan, rudi menyanggupi. "saya pastikan tidak. kami mengedepankan tindakan persuasif," ucapnya.    komandan kodim 1001 letkol arm ferry trisnaputra mengatakan belum mengetahui latar belakang dan keterkaitan ruspiani dengan kejadian tersebut. dia menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menangani kasus tersebut.    ferry juga mengungkapkan ruspiani baru empat bulan bertugas di koramil danau panggang setelah sebelumnya bertugas di kodim 1009/pelaihari.    "saya berharap kondisi yang selama ini dibina warga dan tni tetap terus dijaga. mari ciptakan situasi kondusif. dan, saya imbau  warga jangan main hakim sendiri," katanya. (tim)amuk massa sungai tabukansabtu, 2 februari 2013/- ruspiani dan 4 temannya datang ke desa pasar selasa, sungai tabukan, hsu- mereka menyegel rumah milik seorang warga- usai itu ruspiani ke danau panggang, 4 temannya ke alabio- sabtu malam, ruspiani ke alabio lewati desa pasar selasa- bertemu massa yang marah karena penyegelan- terjadi cekcok, pengeroyokan lalu pembakaran- jenazah ruspiani dibawa ke rs pambalah batung, amuntaiminggu, 3 februari 2013/- jenazah ruspiani dibawa ke desa taju pecah, batu ampar, tanahlaut untuk dimakamkansumber: warga-polisi/ )
sumber: tribunews.com

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "“Kami Tidak Tahu Dia Tentara”"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.