SAMPIT, Banyaknya sorotan terhadap sejumlah oknum anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang sering tidak hadir, termasuk saat rapat-rapat penting, disikapi beragam oleh para wakil rakyat itu. Ada yang menanggapi wajar jika masyarakat menyoroti rekan mereka yang dinilai malas, ada yang memilih bungkam, ada pula yang angkat suara untuk mengklarifikasi.
H Rahman Aseri adalah salah satu anggota dewan yang mengaku terusik dengan sorotan tersebut sehingga menilai perlu angkat bicara. Anggota komisi III ini berpendapat, tudingan itu tidak sepenuhnya benar, sebab, keaktifan anggota dewan tidak bisa diukur dari seringnya masuk kantor atau tidak. Menurutnya, tugas dan kewajiban anggota dewan cukup beragam dan tidak hanya berdiam diri di kantor semata.
“Kami juga ada kewajiban yang namanya tugas luar, yang secara otomatis mengharuskan kami tidak berada di kantor. Malah salah jika kami mendapatkan tugas ke luar, tetapi tetap berdiam diri di kantor,” terangnya, kemarin.
Dia menyebutkan beberapa contoh yang disebutnya sebagai tugas luar, misalnya mengikuti bimbingan teknis (bintek), peninjauan lapangan dalam rangka tugas pengawasan serta reses yaitu menyerap aspirasi langsung dari masyarakat atau konstituen. Waktu untuk melaksanakan kegiatan itu juga sebenarnya sudah terjadwal dalam jadwal kegiatan dewan yang disusun oleh Badan Musyawarah (Banmus), sehingga kegiatan itu sudah merupakan sebuah kegiatan resmi.
“Tolong semua pihak agar bisa memahami, jangan langsung mengira apabila kami tidak ada dikantor maka diartikan bolos kerja atau kurang aktif. Silakan saja cek ke sekretariat dewan pastinya sudah ada jadwal kegiatan dewan yang disusun banmus,” ungkap Rahman.
Demikian pula dengan komentar anggota Komisi III lainnya, H Abdul Kadir, yang mengaku kurang merasa nyaman dengan sorotan yang dianggapnya terlalu digeneralisir. Jika dikatakan ada anggota dewan pemalas, dirinya mengaku tidak masalah, tapi jika dikatakan rata-rata anggota dewan Kotim malas kerja, itu yang disesalkannya.
“Jangan hanya karena nila setitik menjadi rusak susu sebelanga. Silakan saja yang disoroti itu orang per orang dan jangan digeneralisir menjadi satu lembaga. Terus terang saya yang merasa cukup aktif melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai wakil rakyat merasa kurang setuju, jika turut dianggap tidak aktif,” tandas Kadir.
Seperti diketahui, kinerja anggota DPRD Kotim sedang menjadi sorotan akibat ulah sejumlah anggota mereka yang dinilai malas menjalankan tugas. Salah satunya tergambar dari beberapa kali rapat atau sidang yang terpaksa diskors bahkan dibatalkan akibat tidak memenuhi kuorom karena banyaknya anggota dewan yang tidak hadir.
Anehnya, kejadian itu juga dikeluhkan unsur pimpinan dewan yang memimpin rapat atau sidang tersebut. Bahkan mereka menegaskan bahwa dari sejumlah anggota dewan yang tidak hadir tersebut ada yang tidak hadir tanpa alasan yang jelas.
Sejumlah unsur pimpinan dewan mengaku kesulitan menertibkan anggota dewan yang kurang disiplin menjalankan tugas. Mereka berharap Badan Kehormatan (BK) DPRD setempat lah yang bersikap terhadap masalah itu. Sayangnya, hingga kini tidak ada respons dan tindakan sanksi yang diberikan BK terkait masalah tersebut. (gus)
Sumber : radarsampit.net
Belum ada tanggapan untuk "Tidak Hadir Bukan Berarti Bolos"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.