Pelangsir Kocar-kacir |
Friday, September 5, 2014
Pelangsir Kocar-kacir
SAMPIT – Tim BBM bentukan Pemkab Kotim terbukti masih memiliki taji. Setelah menjadi sorotan dan dinilai vakum, tim gabungan dari beberapa instansi itu akhirnya turun ke lapangan lantaran BBM mulai langka. Hasilnya, para pelangsir dibuat kocar-kacir saat mereka turun ke SPBU di Jalan Jenderal Sudirman Km 3,5, Sampit, kemarin (3/9).
Di bawah komando Kabid Pengawasan dan Pengendalian Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Rudi Kamislan, Tim BBM berhasil membuat sejumlah sopir yang sedang asyik mengantre BBM, terutama jenis solar, berhamburan meninggalkan SPBU. Anggota Tim BBM yang ikut turun langsung adalah Distamben, Aparat Kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinas Perizinan, dan LSM Bongkar.
Dari razia itu, dua mobil yakni pikap L 300 dan kijang kapsul diamankan di kantor Kesbangpolinmas. Dua kendaraan itu diduga digunakan untuk melangsir ditinggal pemiliknya saat razia berlangsung.
“Beberapa kendaraan lainnya diamankan di kantor Satlantas Polres Kotim karena tidak bisa menunjukkan surat menyurat sehingga oleh petugas ditilang,” kata Rudi.
Menurut Rudi, dua kendaraan yang diamankan di kantor Kesbangpolinmas itu belum dipastikan pelanggaran yang dilakukan. “Lantaran ditinggalkan begitu saja sehingga kami tarik tadi. Tetapi jika sopirnya datang, akan dilihat pelanggaran apa yang dilakukannya,” sambung dia.
Lebih lanjut, Rudi mengatakan, razia memang sengaja dilakukan hanya di satu SPBU. “Bahkan razia ini sifatnya dadakan. Jam 07.30 WIB kami langsung mengumpulkan anggota Tim BBM dan merazia satu SPBU saja dengan tujuan ada kualitasnya. Kami bukan mengarah kepada kuantitas. Yang utama, apa yang dilakukan ada manfaatnya. Dan hasil kegiatan hari ini (kemarin) akan dievaluasi untuk razia berikutnya,” ungkap Rudi.
Rudi tak menentukan jadwal razia berikutnya karena khawatir terbongkar lebih dulu. Tindakan atas pelanggaran yang ditemukan di lapangan menyesuaikan. Jika terkait surat menyurat kendaraan, maka akan ditindak Satlantas. “Yang berkaitan dengan pelanggaran hukum akan kami serahkan untuk ditindaklanjuti aparat kepolisian unit Satreskrimsus Polres Kotim,” pungkas Rudi.
Kocar-kacirnya para pemilik mobil yang mengantre membuktikan bahwa dugaan penyelewengan BBM bukan isapan jempol semata. Masyarakat pun merespons baik tindakan Tim BBM, terutama mereka yang mengaku tak pernah bisa mengisi BBM di SPBU lantaran sudah dikuasai pelangsir.
“Ini yang kita dukung. Selama ini kami tidak pernah mendapatkan BBM di sini dan hari ini (kemarin), setelah tim turun, kami dengan mudah masuk,” kata salah seorang sopir truk pengakut bahan material.
“Jadi jelas sudah terlihat adanya permainan pihak SPBU. Tidak mungkin mereka tidak tahu kalau selama ini ada permainan-permainan tersebut, mengapa dibiarkan saja. Dan razia hari ini (kemarin) sangat efektif,” kata Audi Valent, salah seorang anggota Tim BBM.
Menurut Koordinator Forum Bersama (Forbes) LSM di Kotim itu, selain untuk mengungkap permainan pihak SPBU, razia juga diharapkan memberi efek jera, serta menjadi langkah awal penindakan pemilik SPBU yang nakal.
Dari pantuan koran ini, SPBU di Km 3,5 itu secara terang-terangan melayani pelangsir menggunakan beberapa buah jeriken seperti pada mobil Isuzu Panther nopol KH 1249 K yang termodifikasi yang sempat diamankan Tim BBM.
Di dalam mobil itu terdapat empat jeriken, selang, dan mesin pemompa yang digunakan untuk menyedot BBM dari dalam tangki mobil. Namun sayang akibat kelengahan Tim BBM, mobil tersebut berhasil meninggalkan lokasi.
“Mana mobil yang terdapat jeriken di dalamnya tadi?” tanya Jainal Arifin, salah seorang anggota Tim BBM. “Tidak apa-apa kalau dia kabur, kan foto kendaraannya sudah ada. Tinggal mencari saja nanti jika ingin ditindak,” tegasnya.
Turunnya Tim BBM ini lantaran beberapa hari belakangan BBM mulai langka di Sampit. Beberapa SPBU hanya melayani pengisian hingga tengah hari. Hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan Pertamina yang menyebutkan pasokan normal dan tak berkurang dibanding bulan sebelumnya. (co/dwi)
sumber: radarsampit[dot]net
Belum ada tanggapan untuk "Pelangsir Kocar-kacir"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.