Beranda · Banjarmasin · Palangkaraya · Pangkalan Bun

Mewaspadai Teror Baru









TIBA-tiba saja banyak warga Indonesia tersentak. Di beberapa tempat di tanah air telah muncul cikal-bakal pengikut kelompok ultra keras yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS - Islamic State of Iraq and Syam). Kenyataan ini seolah meneror banyak orang, mengaktifkan lagi jaringan sel-sel intelijen negara, menyebarkan kekhawatiran banyak pihak yang belakangan ini menyaksikan, mendengar, dan melihat –melualui media massa- mengenai bagaimana gerak-gerik kelompok ini menunjukkan ekstremitasnya.Kelompok yang jadi sumber ketakutan negara-negara di Timur Tengah itu menyebarkan paham radikal dengan pendekatan kekerasan dan menghalalkan segala cara dalam mencapai apa yang mereka sebut daulat Islam se dunia. Gerakan ini sudah menjalar ke Indonesia, ditandai oleh deklarasi yang menyatakan keberadaan mereka di berbagai daerah.Sejauh yang sudah terpublikasi, “cabang” ISIS di Indonesia telah beridiri di Jakarta, Bandung, Sukabumi (Jawa Barat) Solo, (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), Bima (Nusa Tenggara Barat). Belakangan, dikabarkan pula sel-sel jaringan ini sudah muncul di sekitar Banjarmasin (Kalimantan Selatan). Setidaknya, di dunia maya telah beredar foto seseorang yang membawa poster dukungan untuk ISIS.  Pada foto itu, seorang pria yang wajahnya tertutup poster kertas bertuliskan “ISIS We Are Your Supporters From Banjarmasin, South Kalimantan, Indonesia”.  Sebagaimana diberitakan koran ini, foto pria yang mengenakan pakaian warna cokelat itu berlatar belakang Masjid Sabilal Muhtadin, Banjarmasin. Berdasar penelusuran, sebelum beredar di jejaring sosial, foto yang belum terkonfirmasi kebenarannya itu pertama kali diunggah diunggah sekitar lima bulan lalu. Belum ada pernyataan resmi diari pihak berwenang di sini mengenai langkah-langkah antisipatif  apa yang sudah mereka lakukan, selain memonitor pergerakannya. Di sisi lain, sejumlah kelompok Islam di tanah air telah pula menyatakan dukungannya terhadap gerakan yang dipimpin khalifah Abu Bakr Albaghdadi. Sebagian lainnya telah membaiat diri menjadi pengikut khalifah yang memiliki nama lengkap Ibrahim Awwad Ibrahim Ali Al Badri Al Samarrai.Para pakar di tanah air menyatakan, pemerintah tidak boleh menganggap remeh dalam menyikapi fenomena ini.  Menurut mereka keberadaan ISIS dapat menjadi sebuah ancaman serius bagi keragaman dan kebhinekaan Indonesia yang hari-hari ini justrru sedang makin membaik. Pemerintah harus segera membatasi ruang gerak organisasi ini di Indonesia, dan mendorong institusi-institusi terkait menyusun gerakan kontra untuk menangkal berkembangnya paham ini di sini.Ada yang menyebutkan, sejak berkembangnya hingga hari-hari ini  keanggotaan ISIS di Indonesia mendekati angka 1.000.Dealam konteks ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengingatkan perlunya pemerintah meningkatkan kewaspadaan menyikapi gerakan ISIS yang terus menguat di Timur Tengah dan implikasinya terhadap um at Islam di tanah air. Pihak MUI menyatakan gerakan ISIS tidak sejalan dengan ajaran Islam. Ajaran Islam tidak pernah menghalalkan kekerasan sebagai bentuk penegakan ideologi.Terkait itulah, dia meminta pemerintah perlu bijaksana menghadapi gerakan ISIS. Tidak perlu proaktif dan berlebihan. Cukup lakukan pendekatan hukum. Artinya, pemerintah bergerak pada ranah penegakan hukum negara. Menjaga keutuhan bangsa dan kedaulatan. Bukan pada sikap agresif yang bisa kontra produktif, karena akan menajdi motivasi untuk perlawanan.Dengan demikian, pendekatan yang dilakukan selain upaya-upaya menangkal perkembangannya, adalah juga pada pendekatan secara hukum melalui institusi dan aparat-aparatnya. Di sisi lain, masyarakat tak tak perlu panik secara berlebihan. Bangsa Indonesia sudah belajar dari berbagai pengalaman pahit dari kemunculan gerakan-gerakan seperti ini dan akibat-akibatnya yang sangat merugikan dan menyakitkan.Pengaruh ISIS dan gerakan apa pun, yakin tak akan begitu bersar pengaruhnya jika masyarakat sudah menyadari betul keberadaan diri masing-masing dalam konteks kehidupan sebuah bangsa yang majemuk. Dengan kedewasaan yang lahir dari tempaan situasi dan pengalaman, tentu saja masyarakat Indonesia akan bisa menangkal gerakan-gerakan apa pun itu yang hasilnmya hanya akan memecah-belah persatuan. (*)



Terkait#tajuk#ISIS


Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Mewaspadai Teror Baru"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.