Baamang Kembali Membara |
Thursday, August 7, 2014
Baamang Kembali Membara
SAMPIT- Petaka kembali menghantam Baamang. Masih lekat dalam ingatan saat pekan lalu barak 20 pintu di gang Muda Mudi jalan Baamang Tengah I Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang, dilalap si jago merah. Senin (4/8) dinihari kemarin, api kembali berkobar tak jauh dari sana.
Delapan rumah warga di Jalan Muchran Ali gang Darul Iman RT.03 RW.01 ludes diamuk api sekitar pukul 04.15 WIB. Kobaran api yang berbarengan dengan salat subuh itu langsung membesar dalam sekejap.
Arbani, salah seorang warga yang pertama kali melihat munculnya api menuturkan, saat itu sebagaian warga sedang bersiap pergi ke musala untuk salat subuh. Namun ketika baru keluar dari peraduan, api sudah membesar di rumah milik warga bernama Roni.
“Api itu pertama kali diketahui bertepatan saat orang azan subuh. Saya lihat dari rumah Roni di gang Taluk (gang buntu dekat gang Darul Iman),” ucapnya kepada Radar Sampit. Hal tersebut dibenarkan Budi, ketua RT setempat.
Api dengan cepat menjalar ke rumah warga lainnya seperti Aang, Abay, Sabirin, dan Purnama. Sebagian besar korban kebakaran tidak sempat menyelamatkan harta mereka.
Data yang berhasil dihimpun media ini, rumah yang terbakar adalah milik Roni (2 rumah), Aang (2 buah rumah), Abay (1 rumah), Sabirin (1 rumah) dan Purnama (2 rumah). Pantauan di lokasi kejadian, pemadam dibantu warga tampak berjibaku memadamkan api hampir sejam.
Api baru bisa dikendalikan sekitar pukul 05.00 WIB, setelah beberapa mobil pemadam dikerahkan. Sempitnya gang dan padatnya warga yang menyaksikan kebakaran menghambat akses masuk.
Sempat terjadi keributan di lokasi kejadian. Salah seorang warga yang rumahnya turut terbakar terlibat baku hantam dengan warga yang ingin melihat secara dekat musibah kebakaran itu. Untungnya berhasil dilerai.
Beruntungnya lagi, api dapat segera dipadamkan, sehingga mebel yang berada tepat di depan asal api tidak turut terbakar. Dugaan sementara kebakaran terjadi karena terjadi hubungan arus pendek listrik.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun akibat kebakaran dinihari itu setidaknya 11 kepala keluarga terancam tidak memiliki tempat tinggal, dan harus menumpang ke tempat kerabat mereka.
Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juga rupiah, karena sebagaian besar harta benda warga tidak sempat diselamatkan. ”Perkiraan saya ratusan juta rupiah karena banyak warga yang tidak sempat mengeluarkan harta mereka termasuk juga seperti motor, dan surat berharga. Namun yang jelas kami terus inventarisir dibantu ketua RT setempat,” ungkap Bambang Edi Santosa, lurah Baamang Tengah, kepada Radar Sampit.
Sementara Kapolres Kotim AKBP Himawan Bayu Aji melalui Kapolsek Baamang Iptu Salahidin kepada Radar Sampit menyebutkan dugaan sementara kebakaran karena arus pendek listrik. Api disebut berasal dari rumah Roni. Menurutnya, api pertama kali muncul dekat meteran listrik rumah tersebut.
“Untuk sementara masih dalam penyelidikan, kami akan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi, termasuk korban kebakaran,” ungkapnya.
“Untuk kerugian belum bisa ditaksir dan akan dihitung terlebih dahulu,” lanjut dia.
Aparat Polsek Baamang beserta tim unit identifikasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Rumah Roni oleh petugas langsung dipasangi garis polisi. Bahkan barang bukti yang turut diamankan yakni potongan kabel dan meteran listrik rumah korban Roni.
SERAGAM DAN PERALATAN SEKOLAH IKUT LUDES
Selain meratakan rumah berkonstruksi kayu, si jago merah juga melalap beberapa seragam dan peralatan sekolah milik siswa sekolah dasar dan menengah atas. Mereka terpaksa tidak bersekolah pada awal masuk sekolah karena mendapat musibah.
“Kami harapkan para pelajar yang terkena musibah kebakaran itu diberikan bantuan seragam dan peralatan sekolah supaya mereka tetap bisa bersekolah,” pinta Lurah Baamang Tengah Bambang Edi Santosa.
“Data sementara ada 6 pelajar yang kehilangan seragam dan peralatan sekolah serta rumah guru. Di samping itu, ada 2 sepeda motor ikut terbakar. Korban ditampung sementara di tempat keluarga masing-masing,” sambung dia.
Sementara itu, Wakil Ketua PGRI Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Akhmad Syaifudi mengatakan, guna meringankan penderitaan korban kebakaran terutama para pelajar pihaknya akan mengadakan penggalangan dana. “Secepatnya PGRI akan menggalang dana untuk meringankan beban penderitaan musibah kebakaran bahkan untuk pelajar yang sekarang tidak memiliki seragam dan peralatan sekolah karena terbakar,” ucapnya.
Terkait 6 pelajar yang terpaksa tidak sekolah karena tidak memiliki seragam dan peralatan sekolah, Syaifudi meminta kepada pihak sekolah supaya memberikan toleransi. “Apabila ada siswanya tidak memakai seragam ketika turun sekolah, kami harapkan tetap diterima dan biarkan mereka itu tetap fokus belajar,” tegas pria yang juga menjabat Kabid Dikmen Disdik Kotim ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Putu Sudarsana melalui Kasi Kedaruratan Agus Mulyadi menegaskan bahwa tetap mengupayakan bantuan sesuai keperluan korban kebakaran. “Hingga tadi pagi (kemarin) kami belum mengetahui apa saja yang diperlukan misalnya tenda. Kalau tenda kami siap dirikan,” tandasnya. (oes/co/fin/dwi)
sumber: radarsampit[dot]net
Belum ada tanggapan untuk "Baamang Kembali Membara"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.