Beranda · Banjarmasin · Palangkaraya · Pangkalan Bun

Sepi di Musim Kampanye




Sepi di Musim Kampanye
Sepi di Musim Kampanye






ibarat kemarau di musim hujan, yang melanda jambi saat ini.
masa kampanye bagi caleg dan partai politik malah sepi dari aktivitas mempromosikan diri dan partainya.
padahal, jauh-jauh waktu sebelum masa kampanye dibuka, caleg-caleg sudah lebih dulu mempromosikan diri dengan memasang baliho di berbagai tempat yang sebenarnya tidak diperbolehkan.
meski dilarang, diperingatkan hingga ditertibkan namun para caleg tersebut tetap juga membandel.
panwaslu di kota jambi saja menyebut sudah menertibkan ribuan baliho caleg.
sempat terpikir, bagaimana di musim kampanye? tentu jumlah baliho akan lebih banyak puluhan kali lipat, mengingat jumlah caleg yang mencapai ribuan di tiap tingkatannya.
jika seorang caleg saja memasang 100 baliho, tentu total yang tersebar menjadi ratusan ribu.
namun, dari pantauan tidak demikian adanya.
dibanding sebelum masa kampanye, jumlah baliho yang tersebar tetap sama.
bedanya sekarang muncul baliho-baliho dari caleg yang baru, sebanding dengan berkurangnya baliho lain yang diperkirakan hilang/rusak atau sudah ditertibkan lebih dulu oleh panwas.
tidak hanya dalam hal pemasangan baliho, kampanye akbar pun tidak dimanfaatkan partai/calegnya.
partai hanura misalnya, yang kemarin mendapatkan jatah kampanye.
namun, dpd partai hanura tidak memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengadakan kampanye akbar.
wakil ketua bidang organisasi dpd hanura jambi budiman mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan konfirmasi dari dpp untuk pelaksanaan kampanye akbar.
menurut budiman, kampanye di kota tanggal 18 ini, tapi belum dapat konfirmasi juga.
dia pikir tidak bisa kampanye, dan memperkirakan akan memanfaatkan dua jatah waktu kampanye lainnya.
selain hanura, partai lain pun ada yang tidak memanfaatkan masa kampanye akbar karena alasan dana.
alasan dana juga sepertinya yang melatari kampanye caleg tertentu, justru lebih booming ketimbang partainya, baik dari segi ukuran, kuantitas hingga kualitasnya.
tidak peduli apakah ia caleg nomor urut pertama hingga nomor urut ukuran sepatu.
jika dana memadai kemeriahan kampanyenya mampu menyingkirkan nomor-nomor urutan di atasnya.
bahkan, ada caleg yang diperkirakan sudah menghabiskan anggaran hingga miliaran rupiah untuk pencitraannya selama ini.
nah, pencitraan secara pribadi ini sepertinya jauh lebih semarak ketimbang partai yang menaunginya.
kampanye secara sendiri-sendiri dengan mendekati masyarakat langsung tampaknya lebih dominan, ketimbang menggunakan dana untuk kampanye secara akbar.
kampanye secara pribadi dikhawatirkan justru menyuburkan peluang akan terjadinya money politics atau bagi-bagi uang atau sejenisnya kepada konstituen.
kerja keras panwas tentu lebih dituntut, mengingat jumlah mereka yang lumayan banyak.
kerja keras kpu juga akan dituntut pada hari pencoblosan, hingga penghitungan suara selesai.
pasalnya, gugatan dan layangan komplain terkait kecurangan dalam penghitungan suara pun akan marak terjadi.
tidak hanya terjadi antarpartai bahkan dalam internal partai sendiri.
kita lihat saja! (*)



terkait #kampanye pemilu#pemilu 2014#suara rekan

baca juga



political advertising dalam kampanye pemilu 2014


tuntut keterbukaan informasi pemilu


parpol mulai jalin komunikasi


caleg pkb arzeti bilbina kampanye pijati penumpang bus


hasnuryadi minta golkar di tanbu menang maksimal






editor: dheny

sumber: banjarmasin post edisi cetak






tweet
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Sepi di Musim Kampanye"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.