Sekda Siap Dimintai Keterangan

kuala pembuang – plt sekretaris daerah (sekda) seruyan syamsul rizal mengaku siap dimintai keterangan terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus suap dprd seruyan.
ia menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut pada proses hukum.

“saya siap saja jika dimintai keterangan dan biarkan saja proses hukum yang bicara mengenai kasus tersebut,” katanya saat dikonfirmasi radar sampit di ruang kerjanya, selasa (18/3).

ketika ditanya apakah dirinya memang mengondisikan atau memperintahkan suap seperti disebutkan dalam dakwaan terdakwa baharudin, syamsul enggan berkomentar banyak.
akan tetapi, dia menegaskan, keterlibatannya perlu bukti akurat.
”biarkan hukum yang menentukan nantinya,” tegasnya.

seperti diberitakan, sidang perdana kasus suap dprd seruyan di pengadilan tipikor palangka raya, senin (17/3), mengungkap keterlibatan pejabat pemkab seruyan.
dalam dakwaan, suap terhadap pimpinan dan anggota dprd seruyan atas perintah plt sekda seruyan, syamsul rijal.
syamsul disebut memerintahkan terdakwa baharudin menyediakan uang untuk dibagikan pada anggota dewan.

delapan terdakwa yang menjalani sidang, yakni ahmad sudarji, budiardi, eri ansori, totok s, dan suherlina didakwa sebagai penerima suap.
tiga terdakwa lainnya, baharudin, m yamin, dan m yusuf didakwa sebagai pemberi suap.
sidang dipimpin mejelis hakim hr unggul, anwar sakti siregar, dan darlina darwis.

eri ansori dan totok s melalui penasehat hukumnya, ruzeli, mempertanyakan status plt sekda seruyan dalam kasus tersebut.
ia mengaku belum mendapat kejelasan status sekda, padahal terjadinya suap karena (dalam dakwaan) terjadi kesepakatan antara sekda dan baharudin.
seharusnya, sekda seruyan yang memerintahkan baharudin untuk menyediakan uang harus jadi tersangka.

terhadap hal itu, ruzeli mengaku tidak menyampaikan eksepsi.
"kita tidak menyampaikan eksepsi, karena dakwaan ada yang tidak jelas.
namun, kita akan rangkum eksepsi itu dan kita sampaikan pada pembelaan nantinya," katanya.

ruzeli menuturkan, hal yang tidak jelas dalam dakwaan, yaitu terjadinya suap ketika ada kesepakatan antara syamsul rijal dengan terdakwa baharudin.
"jadi kita belum jelas status (plt) sekda, yakni syamsul rijal tersangka atau bukan?" katanya.

menurutnya, hal tersebut perlu dipertanyakan demi keadilan.
apalagi misinya ingin memberantas korupsi, tentu sekda juga harus jadi tersangka.
"kita minta keadilan saja, yang menyepakati harus kena juga," tegasnya.

catatan radar sampit, polres seruyan sempat menggeledah ruangan kerja dan kediaman syamsul rijal setelah kasus itu terkuak.
kapolres seruyan akpb heska wahyu widodo sik pada 28 desember lalu mengatakan, penggeledahan itu untuk mencari barang bukti terkait kasus suap senilai rp 2,08 miliar tersebut serta hasil pengembangan penyidik polda kalteng yang menangani kasus itu.
(hen/ign)

sumber: radarsampit[dot]net

Thursday, March 20, 2014