Beranda · Banjarmasin · Palangkaraya · Pangkalan Bun

Nasibmu Tak Secantik Kicaumu




Nasibmu Tak Secantik Kicaumu
Nasibmu Tak Secantik Kicaumu






tragis.
itulah yang terjadi pada puluhan burung langka hasil sitaan di balai karantina pertanian kelas i banjarmasin beberapa waktu terakhir.
kondisi satwa dilindungi itu sangat memprihatinkan.
  bahkan, beberapa di antaranya meregang nyawa karena tidak mendapat perhatian sebagaimana mestinya.
berdasarkan pantauan bpost, sejumlah burung hasil sitaan dimasukkan ke dalam kardus bekas minuman ringan dalam ruang karantina tanaman berukuran sekitar 5 x 5 meter persegi.
bahkan, ada satu kardus yang berisi sekitar delapan burung.
kardus itu juga penuh kotoran.
sejumlah beo berkeliaran di ruangan.
akibatnya, kotorannya berhamburan.
demikian pula bekas makanan berupa pisang.
air minum yang disediakan juga sangat kotor.
sedangkan di dalam kardus, tak ada tempat minum.
akibatnya burung yang ada di dalamnya tampak lesu dan stres.
banyak bulunya yang terlepas.
sebagian burung bahkan mati.
sedikitnya ada 10 cucak hijau yang mati, jumat (14/3) lalu.
dari pantauan sekilas itu, jelas ada yang salah dengan pengelolaan satwa langka di lembaga ini.
jika lembaga ini tahu betul tentang peraturan satwa langka, semestinya para pengelolanya memberikan perhatian dan perawatan yang lebih baik ketimbang yang dilakukan para pemiliknya.
hal mengenaskan itu, semestinya tidak terjadi, dan tidak boleh terjadi lagi di kemudian hari.
bukankah para personel instansi ini seharusnya paham betul cara memperlakukan satwa langka? bahkan, bukankah sebetulnya keberadaan instansi ini justru untuk melindungi satwa-satwa langka seperti burung-burung ini?tapi yang terjadi justru sebaliknya, satwa langka dan dilindungi itu justru meregang nyawa di lembaga yang seharusnya melindungi keberadaannya.
mereka diambil paksa dari orang-orang yang berniat memeliharanya.
meskipun para pemilik satwa langka kebanyakan tidak mempunyai izin, tapi kemungkinan besar mereka akan merawat peliharaannya secara memadai.
itu mengingat keberadaannya yang unik, cantik atau eksotis.
sebagaimana barang antik, mereka jelas akan mendapat pemeliharaan secara khusus dari pemeliharanya.
jika kemudian lembaga ini melakukan penyitaan, seharusnya memberikan perlakuan secara lebih baik dari yang dilakukan para pemilik satwa itu.
banyak alasan yang mungkin dikemukakan lembaga ini, mulai dari kurang anggaran, keterbatasan personel dan tempat, dan mungkin banyak alasan lain.
jika yang terjadi demikian, lalu kenapa mereka berani melakukan penyitaan yang berujung pada kematian satwa itu sendiri? apakah penyitaan itu dilakukan hanya demi peraturan, atau demi kelestarian satwa langka yang semestinya mereka lindungi?kenyataan ini cukup mencengangkan karena balai karantina pertanian (bkp) kelas i banjarmasin telah memegang sertifikat international organization for standardization (iso) 9001: 2008 tentang sistem manajemen mutu (quality of system management) pada tanggal 7 desember 2012.
ruang lingkup sertifikasi ini meliputi jasa pelayanan karantina hewan dan karantina tumbuhan balai karantina pertanian kelas i banjarmasin, termasuk wilayah kerja bandar udara syamsudin noor, pelabuhan trisakti dan laboratorium pengujian.
selayaknya lembaga ini menjelaskan kepada publik atas apa yang telah terjadi terhadap satwa hasil sitaannya.
atau bahkan jika perlu meminta maaf kepada pemelihara satwa langka yang selama ini mereka sita, tapi kemudian justru merana di tempat karantina.
itu mengingat, di tangan pemilik, satwa-satwa langka ini mendapat perhatian lebih, tapi kemudian justru menderita di lembaga ini.
kini, di balai karantina pertanian kelas i banjarmasin masih ada ratusan satwa langka yang dilindungi.
dari tangan ay, warga sampit yang akan mengirim burung langka itu ke surabaya, setidaknya mereka menyita 45 beo, 173 cucak hijau dan 137 serindit.
burung tersebut disita dari tangan ay, saat akan mengirimkannya melalui pelabuhan trisakti banjarmasin pada 18 februari 2014.
penyitaan dilakukan karena pengirimannya tidak dilengkapi dokumen.
sudah selayaknya masyarakat ikut mengawasi keberadaan ratusan satwa langka itu.
jangan sampai satwa langka itu justru merana atau bahkan meregang nyawa di lembaga yang semestinya paham betul tentang perawatan dan kelestarian satwa langka itu.
jika yang terjadi adalah kematian para satwa langka itu, masyarakat bisa melakukan protes keras, atau bahkan memidanakan lembaga ini.
bukankah kematian satwa langka akibat kelalaian pemeliharaan ada sanksi hukumnya? (*)



terkait #balai karantina pertanian#tajuk

baca juga



berharap keajaiban


kebanggaan sebenarnya


cuma 6 kilometer


bukan ajang caci maki


megawati dan mandat kuasa






editor: dheny

sumber: banjarmasin post edisi cetak






tweet
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Nasibmu Tak Secantik Kicaumu"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.