Klise Petisi Online |
tidak salah jika menjelang pemilu 2014 digelar, hampir seluruh masyarakat, terutama yang memiliki hak memilih, memantau para calon yang akan bertarung.
mereka pun memunculkan satu ide yang cukup menarik, yaitu petisi online terkait wakil rakyat.
petisi online yang digagas yoga widhia pradhana yang berdomisili di surabaya, jawa timur itu menginginkan, ketua dpr-ri marzuki alie serta petinggi dpr lainnya, untuk memublikasikan daftar absensi anggota dpr periode 2009-2014.
sebab, hal ini akan menjadi indikator siapa saja yang pantas untuk kembali duduk atau dipilih lagi pada periode berikutnya.
komentar yoga di change.
org, di periode 2009-2014, anggota dpr yang rajin untuk ‘menghilang’ ketika rapat dilangsungkan alias membolos.
uniknya, dari total jumlah keseluruhan anggota dpr itu, mayoritas di antaranya kembali mencalonkan diri.
bahkan di pertengahan februari 2014, dari 560 wakil rakyat yang ada, hanya 293 orang yang menghadiri sidang paripurna, sehingga membuat rapat harus molor selama 1 jam.
setidaknya, petisi online ini didukung lebih dari 6.
397 orang dan memerlukan sedikitnya 1.
103 orang lagi.
dari ribuan orang itu, terdapat najwa shihab, glenn fredly dan pandji pragiwaksono yang sudah menandatangani petisi itu.
ketidakhadiran anggota dpr dalam sejumlah aktivitas parlemen akhir-akhir ini membuat publik gerah.
kok gerah? jelas.
dari kantong rakyat indonesia, mereka bisa hidup layak seperti halnya para pesohor negeri ini yang bisa ke mana-mana tanpa memikirkan kepentingan rakyat.
buruknya kinerja dpr ditambah keikutsertaan wajah-wajah lama di periode 2014-2019, hingga sangat berpotensi tidak akan mengubah kinerja dpr ke arah yang lebih baik.
negeri ini bahkan makin kacau.
namun, perlu diingat, para anggota legislatif sekarang bukan meminta pengakuan publik lagi, melainkan bagaimana caranya untuk bisa duduk kembali di kursi empuk periode 2014-2019 nanti.
wajar memang, jika mereka berbuat apa saja demi meraih suara terbanyak.
tapi, rakyat mulai cerdas.
gagasan untuk memperbesar harapan perbaikan kinerja dpr adalah dengan tidak memilih kembali anggota dpr yang memiliki kehadiran rendah di seluruh sidang komisi dan paripurna, sudah selayaknya menjadi pelajaran.
pelajaran dari absensi anggota dpr yang rendah memang bukan segalanya.
track record anggota dpr yang terhormat, juga tertuju pada kontribusinya terhadap kemajuan pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
pesimis memang jika kita memandang kinerja anggota dpr selama ini.
miris, ironis serta tak berdaya.
mungkin itulah yang dilakukan rakyat.
tanpa bisa berbuat banyak dan hanya bisa menerima.
pasrah.
rakyat jadi jengah dengan perilaku anggota dpr yang makin tahun makin buruk.
banyak anggota dpr belakangan ini yang terlibat suap dan korupsi.
semuanya tentu bukan karena absensinya rendah, melainkan mental kepemimpinannya yang masih buruk.
mental korupsi dan suap menyuapnya sudah mengakar di benak para anggota dpr.
rakyat pun menganggap kampanye memberantas korupsi dan nepotisme hanya sebuah klise.
bukan bermaksud merendahkan, petisi online bukan solusi segalanya.
namun, mengubah mental korup para anggota dpr bukan seperti membalikkan telapak tangan.
mental yang sudah beranakpinak ini sudah semestinya diberangus dari diri sendiri, bukan orang lain.
sebab, sejak periode sebelumnya, pembekalan ataupun pelatihan anggota legislatif, tak berarti apa-apa.
sewajarnya, absensi serta petisi online bukan menjadi cara utama memecahkan masalah negeri ini.
semua berangkat dari niat pribadi masing-masing anggota dpr.
jika sudah begitu, petisi online dan apa pun namanya hanya sebuah klise yang tak berpengaruh apa-apa.
untuk apa mereka terpilih dan dipilih? untuk siapa mereka bekerja? untuk apa uang rakyat yang mereka gunakan? kepada siapa mereka mengabdi dan mengorbankan jiwa raga? pada siapa mereka mempertanggungjawabkan perbuatannya? sudahkah rakyat sejahtera selama mereka duduk di kursi empuk? dan masih banyak lagi pertanyaan yang membelit.
semua bisa dijawab hanya dengan hati nurani anggota legislatif serta caleg di pemilu tahun ini.
semoga saja, ini menjadi pelajaran berharga bagi pemenang amanah rakyat.
berat, tapi itulah yang harus diemban sesuai dengan tujuan semula yakni kesejahteraan seluruh rakyat.
semoga! (*)
googletag.
cmd.
push(function() { googletag.
display('div-banjarmasin-article-bottom-signature'); });
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Klise Petisi Online"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.