Aspiyani Pilih Jadi Penyemir Daripada Mengemis |
banjarmasinpost.co.id, banjarmasin - semir pak.
.
.
semir bu sepatunya, ucap tiga bocah cilik, ahmad aspiyani (11), m irham (9) dan m aditya (6).
sambil membawa peralatan semir mereka menawarkan jasa ke beberapa pegawai dan tamu di pemko banjarmasin.
ahmad aspiyani, mengaku sekitar empat tahun menjadi penyemir.
awalnya belajar dengan kakaknya yang juga penyemir sepatu.
sekarang bersama adiknya aditya dan temannya m irham, bersama-sama keliling ke beberapakantor dan rumah sakit di banjarmasin.
tempat mangkal yang sering didatangi, selain pemko banjarmasin, yaitu polda kalsel, polrs banjarmasin, rumah sakit bayangkara dan rumah sakit ulin.
siswa sdn lokasi 2 ini mulai bekerja selepas pulang sekolah.
kembali ke rumah saat sore atau kadang malam.
jadwal menyemir setiap senin sampai jumat, sedangkan sabtu dan minggu mereka jarang menyemir.
"kami tidak mau mengemis, orangtua selalu berpesan jangan meminta-minta," ucap aspiyanitiap kali menyemir sepatu, mereka tidak mematok upah, melainkan sukarela.
kadang diberi rp 3000, rp 5000 dan bisa juga lebih.
semua penghasilan mereka kumpulkan, kemudian dibagi bertiga.
"uang yang kami dapat bisa rp 20 ribu, rp 40 ribu, pernah juga paling besar sampai rp 70 ribu," ungkap aspiyani.
googletag.
cmd.
push(function() { googletag.
display('div-banjarmasin-article-bottom-signature'); });
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Aspiyani Pilih Jadi Penyemir Daripada Mengemis"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.