|
Syaifullah Tamliha : Frekwensi Itu Masuk Kekayaan Sumber Daya Alam |
banjarmasinpost.co.id, martapura - penggunaan frekwensi penyiaran televisi untuk iklan politik yang dilakukan oleh sejumlah televisi swasta di indonesia sangat disayangkan komisi i dpr ri.
komisi yang membidangi penyiaran, intelijen dan keamanan negara itu bahkan sudah membentuk panja frekwensi untuk menelaah dan mempelajari banyak digunakannya frekwensi penyiaran untuk iklan politik.
"frekwensi itu masuk kekayaan sumber daya alam.
itu milik negara dan diperuntukkan bagi rakyat, bukan untuk parpol.
coba bayangkan durasi 1 menit atau bahkan 30 menit pemasang harus bayar sampai rp 2,6 miliar," kata anggota dpr ri komisi i,
syaifullah tamliha saat ditemui di sela-sela diskusi publik "bangga jadi pemilih pemula di aula stai darusalam martapura, rabu (12/2/2014).
legislator dari fraksi ppp itu bahkan dengan tegas menyebut itu bagian dari korupsi.
pasalnya, sarana yang dipakai adalah milik negara sedangkan hasilnya masuk ke kantong pribadi.
"bukannya uang iklan menggunakan frekwensi negara itu korupsi.
itu kan hak publik.
jangan hanya sering menyebut dpr korupsi, tapi lihat diri sendiri," sesalnya.
terkait    #frekuensi televisi korupsi
penulis: rendy nicko
editor: halmien
sumber: banjarmasin post
tweet
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Syaifullah Tamliha : Frekwensi Itu Masuk Kekayaan Sumber Daya Alam"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.