Rudy: Segera Cek Limbah di Muara Barito! |
banjarmasinpost.co.id, banjarmasin - dugaan terjadinya pencemaran oleh limbah hasil tambang terutama batubara di muara sungai barito, memantik reaksi gubernur kalsel h rudy ariffin.
dia menginstruksikan badan lingkungan hidup daerah (blhd) kalsel segera mengirim tim ke kawasan itu untuk memastikan tingkat pencemaran.
selain itu rudy mengungkapkan pula adanya laporan blhd yang menyatakan kawasan muara sungai barito juga tercemar merkuri yang berasal dari pembuangan limbah tambang emas ke sungai.
menurut dia, diduga limbah merkuri itu berasal dari aktivitas penambangan ilegal di hulu sungai riam kanan dan riam kiwa.
untuk mengantisipasi makin tercemarnya kawasan muara sungai barito, dia mengatakan perlu adanya pengawasan bersama antara pemprov dan pemkab.
selain itu, gubernur dua periode ini juga menyerukan kelompok masyarakat yang melakukan aktivitas penambangan secara ilegal segera menghentikan kegiatannya.
“jika ada yang mengetahui masih berlangsungnya aktivitas penambangan secara ilegal segera laporkan kepada polisi.
aparat penegak hukum juga harus rutin melakukan razia atau penertiban,” tegas dia, sabtu (1/2).
mengenai perlunya rutinitas penertiban aktivitas penambangan secara ilegal untuk mencegah makin parahnya pencemaran di muara sungai barito, danrem 101/ antasari, kolonel inf suharjono menyatakan siap mem-back up jajaran polri.
“tentunya kami siap kalau diminta pak gubernur.
personel yang diturunkan dikoordinasikan dulu dengan instansi terkait,” tegas dia.
seperti diwartakan bpost, berdasar pantauan langsung di kawasan yang padat lalu lintas laut itu, banyak limbah batubara yang berceceran.
limbah itu kemudian membentuk buih memanjang berwarna kuning keemasan.
menurut para nelayan, limbah batu bara berjatuhan dari tongkang yang jumlahnya tiap harinya mencapai puluhan unit.
kondisi itu kian diperparah oleh limbah lain dari kawasan hulu dan limbah dari pembuangan kapal, baik dalam maupun luar negeri.
akibat pencemaran, para nelayan yang biasa mengais rezeki di kawasan itu ‘menjerit’ karena jumlah ikan tangkapan mereka jauh menurun.
mereka terpaksa berlayar lebih jauh namun harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk membeli bahan bakar minyak (bbm) bagi perahu bermesin yang mereka gunakan.
salah satu ikan yang semula banyak namun kini sulit diperoleh di kawasan tersebut adalah kakap putih.
para nelayan dari desa tanipah, aluh aluh, banjar, menyebutnya ikan mampai.
mereka mengatakan, kalaupun ada, ikannya tidak lagi sebesar dulu.
“kini sulit mencarinya karena airnya menghitam dam keruh.
banyak kapal pengangkut batubara yang lewat sehingga menyebabkan gelombang besar dan air keruh.
belum lagi limbahnya.
dulu ikannya sangat mudah diperoleh, bisa sampai lima pikul.
kelotok sampai penuh,” ucap pembakal tanipah sukarnadi.
seorang nelayan, badaruddin mengatakan hal serupa.
kini, nelayan yang mendapatkan ikan itu lebih dikarenakan keberuntungan.
“sekarang andalan kami hanya udang.
padahal ikan mampai itu cukup menjanjikan (keuntungannya) kalau dijual ,” kata dia.
sementara ketua program studi ilmu kelautan fakultas perikanan dan ilmu kelautan universitas lambung mangkurat (unlam) m ahsin rifai mengatakan pencemaran di sungai sungai barito, tidak hanya terjadi di kawasan muara.
menurut dia, limbah penyebab pencemaran bersumber dari hulu yang karena tingginya curah hujan masuk ke sungai barito dan kian padatnya lalu lintas air.
“akibatnya, di saat musim hujan seperti saat ini, ikan akan bermigrasi atau bahkan mengalami kematian.
aktivitas biologis mikroorganisme seperti plankton tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya karena proses fotosintesis tidak berlangsung.
ada kemungkinan beberapa biota perairan mengalami kematian karena tingginya keasaman air,” katanya.
ahsin juga mengatakan temuan bpost tentang pencemaran oleh limbah batubara harus diperhatikan pemerintah daerah dan instansi terkait.
“buih yang mengapung di muara sungai barito itu menjadi warning adanya gangguan ekosistem perairan.
seharusnya ada instansi terkait yang mengambil sampel air lalu memeriksanya di laboratorium,” tegas dia.
terkait    #limbah batubara
baca juga
tongkang batubara tabraki rengge
jala nelayan berisi limbah batubara
editor: edinayanti
sumber: banjarmasin post edisi cetak
tweet
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Rudy: Segera Cek Limbah di Muara Barito!"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.