|
Di Indonesia, Jumlah Anak dan Remaja Pengguna Internet Capai 30 Juta |
banjarmasinpost.co.id, jakarta - hasil penelitian terbaru mencatat pengguna internet
di indonesia yang berasal dari kalangan anak-anak dan remaja
dipre
diksi mencapai 30 juta.
penelitian juga mencatat ada kesenjangan
digital yang kuat antara anak dan remaja yang tinggal
di perkotaan dengan yang tinggal
di perdesaan.
data tersebut merupakan hasil penelitian berjudul "keamanan penggunaan me
dia
digital pada anak dan remaja
di indonesia" yang yang
dilakukan lembaga pbb untuk anak-anak, unicef, bersama para mitra, termasuk kementerian komunikasi dan informatika dan universitas harvard, as.
stu
di ini menelusuri aktivitas online dari sampel anak dan remaja yang melibatkan 400 responden berusia 10 sampai 19 tahun
di seluruh indonesia dan mewakili wilayah perkotaan dan pedesaan.
sebanyak 98 persen dari anak dan remaja mengaku tahu tentang internet dan 79,5 persen
di antaranya adalah pengguna internet.
dalam penelitian ini terlihat ada sekitar 20 persen responden yang tidak menggunakan internet.
alasan utamanya, mereka tidak memiliki perangkat atau infrastruktur untuk mengakses internet atau mereka
dilarang oleh orang tua untuk mengakses internet.
padahal, ada tiga motivasi bagi anak dan remaja untuk mengakses internet, yaitu untuk mencari informasi, untuk terhubung dengan teman (lama dan baru) dan untuk hiburan.
pencarian informasi yang
dilakukan sering
didorong oleh tugas-tugas sekolah, sedangkan penggunaan me
dia sosial dan konten hiburan
didorong oleh kebutuhan priba
di.
hampir semua dari mereka tidak setuju terhadap konten pornografi
di internet.
namun, sejumlah besar anak dan remaja telah terekspos dengan konten pornografi, terutama ketika muncul secara tidak sengaja atau dalam bentuk iklan yang menampilkan konten bernuansa vulgar.
kesenjangan
digitalhasil stu
di juga menemukan, masih ada kesenjangan
digital yang kuat antara anak dan remaja yang tinggal
di wilayah perkotaan (lebih sejahtera)
di indonesia, dengan mereka yang tinggal
di daerah pedesaan (dan kurang sejahtera).
di daerah perkotaan, hanya 13 persen dari anak dan remaja yang tidak menggunakan internet, sementara
di daerah pedesaan ada 87 persen anak dan remaja tidak memakai internet.
di daerah istimewa yogyakarta, jakarta dan banten, misalnya, hampir semua responden merupakan pengguna internet.
sementara
di maluku utara dan papua barat, hanya sepertiga jumlah responden menggunakan internet.
stu
di ini bertujuan menye
diakan informasi penting tentang cara-cara kelompok usia anak dan remaja dalam menggunakan me
dia sosial dan teknologi
digital, motivasi mereka menggunakan me
dia komunikasi tersebut, dan potensi risiko yang mereka hadapi dalam dunia
digital.
"kaum muda selalu tertarik untuk belajar hal-hal baru, namun terkadang mereka tidak menyadari risiko yang dapat
ditimbulkan.
penelitian bersama beberapa mitra ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan memastikan bahwa ada keseimbangan risiko dan peluang," kata angela kearney, unicef country representative of indonesia.
mayoritas dari mereka yang
disurvei telah menggunakan me
dia online selama lebih dari satu tahun dan hampir setengah dari mereka mengaku pertama kali belajar tentang internet dari teman.
me
dia
digital telah menja
di pilihan utama saluran komunikasi bagi anak-anak dan remaja.
stu
di ini juga mengungkapkan, bahwa 69 persen responden menggunakan komputer untuk mengakses internet.
sekitar sepertiga (34 persen) menggunakan laptop dan sebagian kecil (hanya 2 persen) terhubung melalui video game.
lebih dari setengah responden (52 persen) menggunakan ponsel untuk mengakses internet, namun kurang dari seperempat (21 persen) untuk ponsel pintar dan hanya 4 persen menggunakan tablet.
rekomendasikarena internet telah menja
di bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan anak-anak dan remaja
di indonesia,
diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan agar tetap menggunakan internet dengan aman.
penelitian ini merekomendasikan, agar orang tua dan guru mengawasi dan mendampingi anak-anak mereka dalam aktivitas
digital dan terlibat
didalamnya.
salah satu cara sederhana, misalnya, orang tua dapat menja
di 'teman'
di akun jejaring sosial anak, karena
di sinilah anak-anak dan remaja 'bermain'
di dunia maya.
di sini orang tua dapat bergabung dan berkomunikasi secara intensif dengan anak-anak untuk menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja.
dalam siaran pers yang
diterima kompastekno, rabu (19/2/2014), kepala pusat informasi dan humas kementerian komunikasi dan informatika, gatot s.
dewa broto juga menghimbau, agar pihak lain yang terlibat dalam menye
diakan konten internet harus turut serta mengamankan isi internet.
perusahaan penye
dia jasa internet dan pemerintah, perlu meningkatkan keamanan konten atau melakukan proteksi sehingga dapat menja
dikan dunia maya sebagai ruang yang aman dan positif bagi anak anak dan remaja untuk hidup dan tumbuh.
stu
di ini menemukan bahwa banyak anak-anak yang tidak terlindungi dari konten negatif yang ada
di internet, sebagian besar dari mereka tanpa sengaja mendapatkan pesan pop-up atau mendapatkan melalui tautan yang menyesatkan.
terkait    #internet
baca juga
kursor mouse miring? ternyata ini alasannya
sebulan, "apapun.
id"
diserbu 310 pemegang merek
domain .
id lebih cepat dan aman, ini alasannya
inilah peta "urat na
di" internet dunia 2014
internet indonesia paling pelan nomor dua
e
ditor: e
dinayanti
sumber: kompas.
com
tweet
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Di Indonesia, Jumlah Anak dan Remaja Pengguna Internet Capai 30 Juta"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.