Beranda · Banjarmasin · Palangkaraya · Pangkalan Bun

Pasien Gagal Ginjal Sulit Dapat Obat




Pasien Gagal Ginjal Sulit Dapat Obat
Pasien Gagal Ginjal Sulit Dapat Obat






martapura, bpost - lagi-lagi program jaminan kesehatan nasional (jkn) yang dikelola badan penyelenggara jaminan sosial (bpjs), menuai masalah.
banyak pasien mengeluh lantaran kini obatan-obatan tidak lagi mudah didapat sebagaimana sewaktu dikelola pt askes.
seperti keluhan pasien cuci darah sebut saja margono --bukan nama sebenarnya.
didampingi sang istri, warga martapura, kabupaten banjar, itu bingung di pintu keluar gedung rsud ratu zalecha, senin (20/1).
margono baru saja menjalani cuci darah.
namun dia merasa ada yang aneh seusai menjalani cuci darah, dokter tidak lagi memberi resep obat kepadanya.
padahal, pekan lalu, seperti dituturkan sang istri yang minta namanya dirahasiakan, saat menemani suaminya melaksanakan cuci darah di rumah sakit itu, dokter memberikan obat yang diperlukan.
“selama ini tidak ada masalah bahkan sampai pekan lalu selain cuci darah kita juga diberi resep obat lainnya.
tetapi tadi dokter yang melayani tidak lagi memberikan obat dan resep.
kata dokter, setelah bpjs untuk obat-obatan belum ada petunjuk teknisnya,” ungkap wanita itu.
sudah sekitar empat tahun margono yang pensiunan pns menjalani cuci darah.
selama itu pula dia ditanggung oleh pt askes.
selain harus cuci darah karena gagal ginjal, margono juga mengalami komplikasi pada jantung.
menurut sang istri, obat-obatan yang diberikan kepada pasien cuci darah tergantung komplikasi penyakit yang dialami.
suaminya ada penyakit jantung dan biasanya ada obat yang diberikan untuk penyakit jantung serta penyakit lain yang dideritanya.
“kami tidak tahu sampai kapan tidak lagi mendapatkan obat yang diperlukan untuk penyakit komplikasi lainnya dialami suami saya.
dokter yang melayani juga tidak menyebut sampai kapan,” cetus wanita itu.
tidak hanya margono.
seorang pasien cuci darah peserta jamkesmas juga mengalami hal yang sama.
“ya, tidak dikasih resep untuk penyakit lainnya,” tuturnya.
sementara hj siti jawiyah, pasien paru asal banjarbaru belum tahu apakah obat paru jenis seretide diskus salmeterol xinafoate fluticasone propionase dan spriva tiotropium bromide masih masuk dalam daftar obat formularium nasional.
dia berharap kedua obat tersebut tetap dimasukkan daftar sebagaimana selama ini terdaftar dalam obat askes.
selama dua tahun, kedua obat tersebut diperolehnya secara gratis dari askes.
namun bulan lalu dia harus menebus karena tidak lagi terdaftar.
“terpaksa saya harus menebus obat seretide sebesar rp 345 ribu,” sungutnya.
beruntung, “untuk obat spriva tiotropium bromide saya dibantu kenalan yang bekerja di askes sehingga bisa didapat secara gratis,” lanjutnya.
dia belum tahu bagaimana nanti apakah masih harus terus menebus kedua jenis obat tersebut.
dia sangat berharap dapat memperolehnya secara gratis.
”kalau harus menebus dari mana uangnya? saya ini pensiunan,” cetusnya.
per diagnosisdirektur rsud ratu zalecha dr yasna bisa memahami keluahan para pasien.
menurut dia, sebenarnya bukan tidak diberi obat oleh dokter yang melayani.
setelah program jkn dikelola bpjs, penanganan pengobatan pasien dilayani per diagnosis.
“misalnya, satu pasien diagnosisnya gagal ginjal maka yang dilayani dokter hanya diagnosis itu saja yakni cuci darah.
sedangkan, komplikasi penyakit lainnya tidak lagi dilayani, tapi harus dengan rujukan baru,” jelas yasna didampingi wadir dr eko subiyanto, dan kabid pelayanan medik dr tofik norman hidayat.
memang, lanjut dia, sebelumnya pelayanan lebih kepada menurutkan keinginan pasien.
misalnya pasien sebenarnya sakit flu, kemudian ada hipertensi sehingga dokter bisa memberi resep obat yang diminta pasien.
“kalau sekarang tidak bisa lagi.
dokter harus memberikan layanan sesuai diagnosis yang diderita pasien,” timpal eko.
terkait obat-obatan yang dikeluhkan warga karena banyak tidak tersedia, yasna menjelaskan, pascaperubahan askes ke bpjs pengadaan obat-obatan sistemnya pun berubah.
kalau sebelumnya obat-obatan disediakan pt askes, kini rumah sakit yang menyediakan.
obat-obatan yang disediakan rumah sakit berdasar formularium nasional terstandar berdasar ekatalog semacam obat generik.
sedangkan, sebelumnya peserta askes menikmati obat-obatan paten branded sehingga muncul persoalan tersebut.
“sebenarnya, kualitasnya sama saja.
hanya saja orang sudah tersugesti.
misalnya, amoxan harganya per keping rp 32 ribu.
tetapi, kalau yang gendeli amoxicilin sekeping hanya rp 3 ribu.
kualitas kandungannya sama saja.
itu yang kemudian timbul keluhan terutama peserta askes karena selama dua tahun obat-obatnya paten branded,” urai yasna.
setelah perubahan ke bpjs, pemakaian obat ekatalog pun meningkat sementara perusahaan penyedia obat-obatan farmasi di pusat terbatas sehingga beberapa obat-obatan sekarang kosong.
akibatnya, pasien terbebani karena harus membeli obat di luar.
kondisi seperti ini, yang menurut yasna menjadikan penilaian masyarakat ke rumah sakit jadi kurang bagus.
“persoalan ini siang ini kami bahas dengan bpjs bersama sekda banjar mencari solusi terbaik agar program bpjs jalan dan rumah sakit tidak dirugikan,” pungkas yasna.
maya febrianti, kepala cabang bpjs kesehatan banjarmasin, menepis adanya pembatasan obat penanganan pasien bpjs di rsud ratu zalecha.
terlebih, bagi pasien gagal ginjal yang perlu penanganan terapi khusus.
“tidak seperti itu.
saya baru saja mengadakan pertemuan dengan sekda banjar dan direktur rsud ratu zalecha.
sudah saya jelaskan semuanya, teknis bpjs kesehatan,” jelasnya.
maya mengaku akan terus gencar mensosialisasikan bpjs kesehatan lebih mendalam, agar ada kesamaan persepsi dengan para dokter.
“tidak ada ketentuan pembatasan obat, apalagi bagi pasien gagal ginjal yang memerlukan terapi khusus.
kami akan lebih gencar lagi sosialisasi menyamakan persepsi agar penanganan pasien secara benar,” imbuhnya.
pihaknya sudah mengecek dengan rsud ratu zalecha bahwa intinya tidak ada penolakan.
sementara terkait pasien cuci darah pada senin (20/1) di rsud itu memang sudah penuh.
“kita sudah cek, ternyata untuk pasein cuci darah jadwalnya penuh.
maka pasien tersebut sudah dirujuk ke rsud ulin,” pungkasnya.
(wid)


terkait    #obat, leukimia, kosong

baca juga



semoga udin kuat menjalani





penulis: hari widodo

editor: halmien

sumber: banjarmasin post edisi cetak






tweet
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Pasien Gagal Ginjal Sulit Dapat Obat"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.