Beranda · Banjarmasin · Palangkaraya · Pangkalan Bun

“Mengapa Sekolah Kami Dipindah?”




“Mengapa Sekolah Kami Dipindah?”
“Mengapa Sekolah Kami Dipindah?”






banjarmasinpost.co.id, marabahan - puluhan orangtua murid sdn tamban kecil, tamban, barito kuala (batola), resah.
pasalnya, pengelola sekolah memberlakukan pungutan sebesar rp 200 ribu tiap murid.
alasannya, membeli lahan untuk lokasi baru sekolah.
kamis (1/8), mereka mengadukan masalah itu kepada kantor bupati batola.
namun, gagal bertemu sang bupati h hasanuddin murad.
selain mengadukan pungutan itu, mereka sebenarnya hendak meminta sekolah tersebut tidak direlokasi.
menurut salah seorang orangtua murid, cahyo prayitno, tidak seharusnya mereka dibebani untuk membeli lahan sekolah.
“seharusnya pemerintah yang membeli bukan kami.
lagipula mengapa sekolah harus direlokasi yang ujungnya justru membebani orangtua murid karena dipungut uang untuk membeli lahan,” tegas dia, kemarin.
diungkapkan cahyo, pungutan yang semula dikatakan sukarela ternyata terkesan memaksa.
ada guru yang mendatangi orangtua murid yang mayoritas bekerja sebagai petani.
“ada orangtua yang baru menerima bantuan langsung sementara masyarakat (blsm) didatangi untuk memberi sumbangan itu,” katanya.
sementara orangtua lain yang enggan disebutkan namanya mengatakan relokasi itu merupakan usulan kepala sdn tamban kecil, yusmadiansyah.
alasannya lahannya bermasalah.
tanpa menjelaskan masalah yang dimaksud, dia langsung mengumpulkan orangtua murid agar menyetujui pemindahan sekolah.
selain itu, yusmadiansyah juga mengatakan relokasi diperlukan karena sekolah dekat pabrik benih.
“anehnya, di lokasi baru, justru dekat pabrik docking kapal.
bahkan, sejak dilakukan pemindahan sebagian kelas, ada beberapa murid yang mengundurkan diri karena lokasi baru jauh dari rumah.
apalagi jalannya sering becek karena hujan,”  ungkap dia.
menurut cahyo, sdn tamban kecil berada di lahan milik keluarga h darjis.
“ahli waris pemilik lahan tidak mempermasalahkan adanya sekolah,” ucap dia.
darjis saat dikonfirmasi juga mengatakan tidak ada masalah terhadap keberadaan sdn tamban kecil di lahan milik orangtuanya itu.
“lahan itu memang diberikan abah untuk lokasi sekolah,” katanya.
ketika dihubungi, kepala dinas pendidikan (disdik) batola, sumarji mengungkapkan, permasalahan di sdn tamban kecil muncul pada 2009.
saat itu, sekolah itu mendapat proyek rehabilitasi sekolah.
akan tetapi, rehabilitasi gagal dikerjakan karena dianggap berada di lahan yang tidak jelas statusnya.
kondisi serupa terulang pada 2012.
menurut sumarji, ahli waris tidak mau menjadikan lahan itu berstatus hibah melalui dokumen resmi.
karena itu muncul kekhawatiran terjadi masalah terkait kepemilikan lahan di masa mendatang.
“menyikapi itu, orangtua murid melakukan rapat dan bersepakat untuk membeli lahan yang letaknya tidak jauh dari lokasi lama.
disepakati satu murid dikenai rp 200 ribu.
akhirnya terkumpul rp 20 juta, sementara harga tanah sekitar rp 40 juta.
sisanya akan ditangani kepala sekolah,” kata sumarji.
permasalahan muncul karena tidak semua orangtua menyetujui pungutan tersebut.
orangtua terbelah antara kubu setuju dan sebaliknya.
“yang tidak setuju itulah yang kemarin berusaha menemui bupati,” ucapnya.
meskipun ada orangtua yang tidak setuju, relokasi dari wilayah rt 5 ke rt 6 desa tamban kecil tetap dilakukan, apalagi pemkab dan dprd sudah menyetujui.
bahkan saat ini, sudah ada pemindahan meski tidak semuanya.
baru empat kelas yang sudah melakukan aktivitasnya di bangunan baru.
(don/dia)
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "“Mengapa Sekolah Kami Dipindah?”"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.