Cok Andalkan Busana Dayak |
banjarmasinpost.
co.
id - busana karnaval bernuansa dayak akan dikenakan puteri indonesia pariwisata 2013, cok isti krisnanda, sebagai kostum nasional pada ajang miss supranational 2013 yang digelar di kota minsk, belarus, akhir agustus hingga awal september 2013.
putri k wardani dari dewan pembina yayasan putri indonesia (ypi) mengatakan, busana bernuansa itu dipilih karena dayak adalah salah satu suku di indonesia yang memiliki kebudayaan unik.
“tak hanya bali, indonesia punya banyak kebudayaan yang bisa diperkenalkan seperti dayak,” kata putri di jakarta, kemarin.
busana tersebut dirancang khusus oleh tim desain solo batik fashion.
tema yang diusung adalah dayak butterfly (kupu-kupu dayak).
“memang tidak murni busana tradisional tetapi sudah diterjemahkan ke nuansa karnaval dan menjadi sesuatu yang besar.
di ajang itu kostum nasional peserta memang memadukan unsur modern dan etnik.
sesuatu yang dapat menarik perhatian.
ini juga menunjukkan indonesia adalah bagian dari dunia,” ujar putri.
sementara anggota tim desain kostum, ning hadiati mengatakan inspirasi pemilihan busana dayak adalah keindahan flora dan fauna kalimantan.
sesuai temanya, busana tersebut dilengkapi sayap kupu-kuku bermotif pohon hayat dengan lebar hampir dua meter.
ada detail batu-batuan menghiasi bagian pinggir.
“sayap dibuat dari bahan sponati sehingga lebih ringan.
total berat busana yang akan dikenakan cok, sekitar 5 kilogram,” ujar ning.
bagian rok terbuat dari bahan velvet hitam --bahan yang biasa digunakan di busana tradisional suku dayak– yang berhiaskan manik-manik membentuk motif naga.
sebagai pelengkap, cok juga akan mengenakan hiasan di kepala berupa dekorasi bulu burung enggang, burung khas kalimantan.
panjang bulu kurang lebih 70 sentimeter,” ujar ning yang mengaku mengerjakan busana tersebut selama sebulan.
untuk sepatu, cok akan mengenakan sandal berhak tingggi berhiaskan berlian yang memberi sentuhan akhir glamor.
selain kostum nasional, putri pasangan cok agung yujana dan i gusti ayu suasti ini juga akan mengenakan gaun malam bersiluet modern berbahankan kain tradisional karya desainer didiet maulana, yogie pratama, anaz khairunaz, dan poppy karim.
kali pertamaajang miss supranational digelar sejak 1999.
namun indonesia baru tahun ini mengikuti.
menurut putri, gelaran itu berbeda dengan kontes kecantikan lainnya.
miss supranational memfokuskan misinya pada perdamaian dunia.
sebanyak 50 negara dipastikan berpartisipasi dalam ajang ini.
“setelah kami pelajari, miss supranational lebih mengedepankan persoalan perdamaian dunia.
saya rasa ini adalah saat yang tepat di tengah maraknya perpecahan seperti yang terjadi di mesir,” ujarnya.
diharapkan dengan ajang ini, kata putri, para peserta dapat belajar mewujudkan perdamaian dunia melalui cara diplomasi.
“bagaimana kedua belah pihak bermusyawarah untuk mufakat,” ujar putri.
cok pun sudah menjalani berbagai persiapan, seperti pembekalan tentang isu perdamaian, filosofi dan filsafat, bahasa inggris dengan personal native speaker dan public speaking oleh tya diran.
“public speaking penting karena komunikasi menjadi unsur penting dalam proses perundingan,” katanya.
persiapan fisik juga dilakukan agar kondisi tubuh cok lebih fit mengingat proses karantina selama dua minggu lebih, dengan jadwal padat.
persiapan tersebut mulai dari gym, spa, sampai minum jamu.
selama ajang itu, cok tidak didampingi tim.
dia hanya akan didampingi satu orang yakni kusumadewi sutanto dari ypi.
itu artinya, sebagian besar persiapan di sana akan dilakukannya sendiri.
mulai dari dandan hingga mengenakan kostum nasional yang ‘wah’.
“aku sudah belajar cara memakai sayap, make up dan menata wajah.
lumayan sulit tapi bisa juga,” ujar cok yang lahir di tabanan, bali, 27 maret 1992.
(tribunnews/dan)
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Cok Andalkan Busana Dayak"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.