Bidan Minta Pertanggungjawaban Oknum Polres yang Menghamilinya |
banjarmasinpost.co.id, atambua - hm, seorang bidan di belu diduga hamil dari oknum anggota polres belu.
dia mengadukan kondisinya ke mapolres belu karena oknum anggota polisi dinilainya lari dari tanggung jawab.
korban hm atas permintaan keluarga mengadukan masalah ini untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
dalam kasus ini, orangtua korban juga memergoki oknum polisi ini membawa lari hm menginap di salah satu hotel di atambua termasuk seminggu di salah satu hotel di kupang.
atas perbuatan oknum anggota polisi ini, orangtua korban meminta pertanggungjawaban untuk menikahi korban yang kini tengah berbadan dua.
korban bidan, hm didampingi keluarga, mama getrudis lan, kepada wartawan di rumah keluarga di atambua, sabtu (3/8/2013) menuturkan, perkenalannya dengan oknum polisi, yl mulai berlangsung sejak maret 2012.
selama ini hubungannya berjalan normal layaknya orang pacaran dan saling menyapa baik lewat telepon maupun sms di handphone.
karena sudah saling mengenal maka korban pun sering menginap di kos oknum polisi.
dalam perjalanan, tutur hm, setelah dirinya hamil, oknum polisi seperti mulai menghindar untuk bertanggung jawab, walaupun seringkali masih sms.
bahkan diantara keduanya sering berantem sehingga pernah dipertemukan bersama dengan pamannya yang juga wakil bupati belu guna diselesaikan secara kekeluargaan.
selama terjadi perseteruan bersama, tutur hm, dirinya menginap sementara di kediaman keluarga dalam hal ini tantenya (mama getrudis lan, red) di atambua.
selama berada di kediaman keluarga, tutur hm, dirinya selalu mendapat sms dari oknum polisi ini seperti mengancam untuk tidak melaporkan masalah ini ke polres belu.
"saya selalu diminta untuk menghindar bertemu dengannya.
dia selalu sms bilang hubungan kita baik-baik saja.
tapi saya bilang, dengan kondisi saya seperti sekarang saya butuh tanggung jawab tapi sepertinya tidak ada kejelasan dari dia.
makanya atas permintaan keluarga saya melaporkan masalah ini ke polres belu tanggal 30 juli saya ke polres belu di provost untuk adukan masalah ini.
saya juga serahkan hasil visum semua untuk diproses lebih lanjut," ujar hm.
sementara mama lan menambahkan, selama korban hm di rumahnya, dirinya berusaha agar oknum polisi ini tidak mengajak hm kemana-mana.
namun, pada tanggal 5 juli, kebetulan korban hm meminta ijin untuk ke kampung halamannya di kabupaten malaka, sehingga dirinya mengijinkannya.
ternyata korban diajak oknum polisi menginap di salah satu hotel di atambua.
"memang bayangkan saya hm ke kampung.
dan saya telepon cek apakah hm sudah tiba atau belum dan ternyata tanggal 5 juli hm tidak ke kampung.
saya kemudian berpikir jangan-jangan hm dibawa sama oknum polisi," ujarnya.
pihaknya kemudian minta anak-anak untuk cek semua hotel di atambua dan ternyata ada di salah satu hotel pada tanggal 6 juli.
"kami kemudian menggiring hm dan oknum polisi ini ke rumah.
waktu di rumah saya sampaikan ke oknum polisi ini bahwa kamu sudah bawa anak kami dan menginap di hotel, sekarang juga bawa anak kami dan bertanggung jawab.
apalagi saat ini anak kami dalam kondisi hamil maka kami minta untuk bertanggung jawab bukan dalam bentuk denda adat tetapi siap menikahi," tegas mama lan.
mama lan menambahkan, keluarga masih menaruh harapan pada polres belu untuk memproses masalah ini.
apabila masalah ini tidak terselesaikan maka keluarga siap mengadu ke mapolda ntt agar masalah ini menjadi jelas.
"anak kami sebagai korban juga dibawa oknum polisi ini ke kupang selama seminggu menginap di hotel.
sudah begitu, oknum polisinya balik ke atambua tinggalkan anak kami di kupang, dan pulang dengan bus umum.
ini kan menunjukkan anggota polisi yang tidak bertanggung jawab.
kami keluarga minta tanggung jawab pada anak kami untuk menikah karena kondisinya sudah hamil.
anak kami sudah menyampaikan untuk bertemu, kasih waktu seminggu untuk selesaikan masalah ini tapi sepertinya masa bodoh sehingga keluarga meminta anak kami hm untuk melapor ke polres belu," ujar mama lan.
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Bidan Minta Pertanggungjawaban Oknum Polres yang Menghamilinya"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.