Semester Pertama DBD Serang 48 Ribu Orang |
banjarmasinpost.co.id, jakarta - selama januari-juni 2013, demam berdarah dengue (dbd) telah menyerang 48 ribu penderita di 31 provinsi atau di 278 kabupaten/kota.
"dari jumlah itu, 376 orang akhirnya meninggal dunia," tutur direktur pengendalian penyakit bersumber binatang kementerian kesehatan ri dr andi muhadir mph di jakarta, jumat (26/7/2013).
provinsi yang melaporkan terjadinya kejadian luar biasa (klb) adalah lampung, sulawesi selatan, kalimantan tengah dan papua.
"diharapkan hingga akhir tahun 2013, naik penderita maupun jumlah kematian bisa ditekan di bawah angka kasus tahun 2012 yang tercatat 90.
245 penderita dengan jumlah kematian 816," katanya.
belakangan ini memang ada kecenderungan, kasus serangan dbd cenderung meningkat namun angka kematian turun.
dbd disebabkan oleh serangan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
dbd banyak terjadi di daerah tropis.
gaya hidup
perubahaan gaya hidup masyarakat indonesia membuat program pemberantasan sarang nyamuk (psn), sebagai salah satu upaya mencegah serangan demam berdarah dengue (dbd) makin jarang dilakukan.
padahal, saat ini psn dengan teknik 3m, seperti menguras, menutup dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas menjadi sarana efektif cegah penyebaran jentik yang nantinya menjadi nyamuk aedes aegypti.
"hilangnya budaya 3m menyebabkan populasi nyamuk kian banyak karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi saat musim penghujan seperti sekarang ini," kata direktur pengendalian penyakit bersumber binatang kementerian kesehatan ri dr andi muhadir mph di jakarta, jumat (26/7/2013).
pihaknya mengimbau masyarakat mulai menggalakkan psn terutama saat musim penghujan atau pancaroba karena air hujan dapat meningkatkan ketersediaan breeding places vektor yang bisa memicu kejadian luar biasa.
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Semester Pertama DBD Serang 48 Ribu Orang"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.