Hanya Ditemukan Sarung Korban |
sampit, pencarian jasad nenek atika yang menjadi korban keganasan buaya sungai mentaya terus dilakukan.
hingga kemarin (26/5), tidak hanya warga, pencarian dibantu tim sar dan polisi perairan polda kalteng dengan menyisir disepanjang sungai mentaya.
namun, jasad warga desa jaya karet, kecamatan mentaya hilir selatan tersebut belum juga ditemukan.
kepala desa jaya karet, pauji mengatakan pencarian dilakukan hingga ke wilayah bagendang hulu dan kecamatan pulau hanaut.
tidak hanya satu kali, penyisiran dilakukana berkali-kali.
upaya pencarian sempat menemukan petunjuk penting setelah tim menemukan sarung yang dipakai nenek atika.
namun, saat terus dilakukan pencarian disekitar lokasi penemuan sarung, jasad nenek atika tak juga didapatkan.
“pencarian masih akan terus dilakukan.
kemungkinan besok pagi kembali dilakukan.
kita juga meminta bantuan pawang,” kata pauji melalui sambungan telepon, kemarin (26/5).
atas kejadian tersebut, warga mulai mulai berhati-hati dalam setiap melakukan aktivitasnya di lanting.
”untuk menghilangkan aktivitas di lanting susah, warga sudah terbiasa.
tapi sejak kejadian itu mereka mulai berhati-hati,” kata pauji.
pauji menambahkan, tim balai konservasi sumber daya alam (bksda) seksi konservasi wilayah (skw) ii, pangkalan bun, kotawaringin barat (kobar) yang menurut rencana akan menurunkan tim hingga kemarin sore belum tiba.
“mungkin bisa besok, kalau untuk hari ini tadi informasinya ada, namun hingga sekarang masih belum kelihatan, namun kita berharap mereka itu ada,” tukasnya.
sejauh ini menurut pauji pihaknya sudah melakukan imbauan kepada warga masyarakat agar terus berhati-hati jika melakukan aktivutas di bibir sungai.
”bahkan segala rambu-rambu sudah dipasang juga,” paparnya.
biasanya menurut pauji warga sekitar selalu waspada dan mengurangi aktvitasnya di sungai saat ada kejadian seperti ini.
namun lama kelamaan setelah kejadian warga sudah mulai berani kembali beraktvitas di sungai.
sebelumnya diwartakan keganasan buaya di desa jaya karet, kecamatan mentaya hilir samuda, kabupaten kotawaringin timur (kotim), kembali memakan korban.
seorang nenek, atika (63) disambar buaya saat akan mandi di belakang rumah, kemarin (25/5), sekitar pukul 04.
00 wib.
hingga kemarin sore, jasad nenek atika belum juga ditemukan.
informasi yang dihimpun radar sampit, bermula saat atika bersama suaminya akan mandi di belakang rumahnya yang menjorok ke sungai.
seperti biasanya suami istri ini menjelang azan subuh mandi bersama kemudian mengambil air wudhu di sungai dan melanjutkan salat subuh berjamaah.
saat itu air sungai sedang pasang hingga tingginya mendekati lantai tempat mereka mandi.
suami atika yang bernama zainudin (63) saat itu berada di dalam jamban hendak mengganti celana pendek untuk mandi.
sementara itu, istrinya berada di luar dan sedang mandi menggunakan gayung warna hijau.
nah, tiba-tiba terdengan suara keras.
begitu kerasnya sempat menggetarkan tiang-tiang lanting tempat pasangan suami istri ini mandi.
setelah mendengar bunyi keras, zainudin bergegas keluar jamban dan langsung terkejut karena tidak menemukan istrinya di tempat.
“saya mendengar ada suara keras di luar jamban seperti ada yang menabrak.
setelah saya lihat keluar istri saya sudah tidak ada di tempat.
saya lihat di atas air sungai itu ada gelumbung-gelumbung kecil dan airnyapun sempat keruh.
lama saya memandang.
saya yakin bahwa istri saya telah dimangsa buaya karena tidak ada siapapun disekitar tempat kami mandi kecuali kami berdua,” ungkap zainudin kepada wartawan ketika ditemui di rumah duka jalan jaya karet rt 04 rw 02 kecamatan mhs samuda, kemarin (25/5).
zainudin merasa tidak percaya bahwa istrinya dimangsa buaya kemudian dirinya terus menunggu hingga fajar tiba.
namun, sang istri tetap tidak terlihat.
“setelah itu saya kabari keluarga termasuk anak dan cucu saya.
mereka terlihat histeris setelah mendengar ibunya dimangsa buaya,” ucapnya lirih.
(co/ton)
sumber: radarsampit[dot]net
Belum ada tanggapan untuk "Hanya Ditemukan Sarung Korban"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.