Beranda · Banjarmasin · Palangkaraya · Pangkalan Bun

Buaya Sambar Nenek




Buaya Sambar Nenek
Buaya Sambar Nenek





sampit, keganasan buaya di desa jaya karet, kecamatan mentaya hilir samuda, kabupaten kotawaringin timur (kotim), kembali memakan korban.
seorang nenek,  atika (63) disambar buaya saat akan mandi di belakang rumah, kemarin (25/5), sekitar pukul 04.
00 wib.
hingga kemarin sore,  jasad nenek atika belum juga ditemukan.

informasi yang dihimpun radar sampit, bermula saat atika bersama suaminya akan mandi di belakang rumahnya yang menjorok ke sungai.
seperti biasanya suami istri ini menjelang azan subuh mandi bersama kemudian mengambil air wudhu di sungai dan melanjutkan salat subuh berjamaah.
saat itu air sungai sedang pasang hingga tingginya mendekati lantai tempat mereka mandi.

suami atika yang bernama zainudin (63) saat itu berada di dalam jamban hendak mengganti celana pendek untuk mandi.
sementara itu, istrinya berada di luar dan sedang mandi menggunakan gayung warna hijau.

nah, tiba-tiba terdengan suara keras.
begitu kerasnya sempat menggetarkan tiang-tiang lanting tempat pasangan suami istri ini mandi.
setelah mendengar bunyi keras, zainudin bergegas keluar jamban dan langsung terkejut karena tidak menemukan istrinya di tempat.

“saya mendengar ada suara keras di luar jamban seperti ada yang menabrak.
setelah saya lihat keluar istri saya sudah tidak ada di tempat.
saya lihat di atas air sungai itu ada gelumbung-gelumbung kecil dan airnyapun sempat keruh.
lama saya memandang.
saya yakin bahwa istri saya telah dimangsa buaya karena tidak ada siapapun disekitar tempat kami mandi kecuali kami berdua,” ungkap zainudin kepada wartawan ketika ditemui di rumah duka jalan jaya karet rt 04 rw 02 kecamatan mhs samuda, kemarin (25/5).

zainudin merasa tidak percaya bahwa istrinya dimangsa buaya kemudian dirinya terus menunggu hingga fajar tiba.
namun, sang istri tetap tidak terlihat.
“setelah itu saya kabari keluarga termasuk anak dan cucu saya.
mereka terlihat histeris setelah mendengar ibunya dimangsa buaya,” ucapnya lirih.

selang beberapa menit setelah mendengar kabar bahwa ada warga mereka dimangsa buaya, warga setempat kemudian berdatangan  ke tempat kejadian perkara (tkp)  yang letaknya ada diperbatasan antara desa jaya karet dengan bagendang hilir kecamatan mentaya hilir utara (mhu) bagendang ini.
sebagian yang datang hanya untuk melihat-lihat dan ada juga yang mencoba menyisir sungai menggunakan kelotok.
hingga pukul 15.
00 wib, jasad korban belum juga ditemukan.

keluarga korban sempat pasrah karena jasad belum ditemukan.
namun, pihaknya tetap berupaya salah satunya mendatangkan seorang pawang.
ada beberapa sesajen yang disiapkan diantaranya, ayam betina, daun sirih, pisang dan telor.
semua sesajen tersebut dibuangkan kesungai terutama di tkp.
mereka berharap setelah diberikan sesajen jasab istri zainudin bisa ditemukan.

mengenai ayam betina ini, setelah disembelih kemudian jantungnya dilarutkan kesungai beserta persyaratan lainnya.
setelah itu ada beberapa pemuda diminta untuk menceburkan diri dengan tujuan untuk merangsang agar jasad yang diduga dibawa seekor buaya itu bisa muncul kepermukaan sungai.
“menurut informasinya bahwa istri saya itu ada ciri-ciri matinya dimangsa buaya.
itu kata ahlinya tapi saya tidak tau hal itu,” ucap kakek usia 63 tahun ini.

sementara itu, kepala desa jaya karet pauji membenarkan bahwa ada salah seorang warganya diduga dimangsa buaya.
“ya, kami selaku aparatur desa membenarkan bahwa ada warga kami yang diduga dimangsa buaya.
kami berupaya semaksimal mungkin untuk membantu dan mencari jasadnya baik melalui penyisiran sungai maupun menggunakan jasa pawang,” katanya.

menurutnya, ini sudah kejadian yang ketiga kali bahwa warganya dimangsa buaya dan dia berharap nenek bercucu 2 orang ini adalah mangsa yang terakhir.
“atika ini merupakan korban yang ketiga.
kita harapkan mudah—mudahan tidak ada lagi korban berikutnya yang menjadi mangsa buaya liar tersebut,” harapnya dan diamini warganya.

sekadar informasi, tahun 2011 silam yang pertama pernah dimangsa buaya itu atasnama fauzi (45) namun yang satu ini selamat jari cengkramannya setelah berjuang keras melepaskan diri dari gigitan buaya pemangsa.
kemudian tahun 2013 salah seorang santri sabilal muhktadin atasnama agus priayadi (12) tewas dimangsa buaya.
dan yang ketiga ini adalah atika yang sama-sama warga desa jaya karet.
  (fin)
 



sumber: radarsampit[dot]net

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Buaya Sambar Nenek"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.