PDIP: Lindungi Susno, Cermin Kapolda Jabar Sesat Berpikir |
banjarmasinpost.co.id, jakarta -wakil sekretaris jenderal pdi-perjuangan, ahmad basarah, mengecam tindakan kepolisian daerah jawa barat yang melindungi mantan kepala badan reserse kriminal komisarie jenderal (purn) susno duadji dalam proses eksekusi yang dilakukan aparat kejaksaan.
menurutnya, alasan kapolda jawa barat inspektur jenderal tubagus angkawijaya dalam melindungi susno juga tidak dapat diterima.
"alasan yang disampaikan kapolda jabar dengan mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan kepolisian adalah semata-mata melindungi anggota warga masyarakat (susno duadji) merupakan bentuk sesat pikir dan ketidakpahaman atas prinsip-prinsip negara hukum.
tindakan polisi melindungi susno justru semakin menambah runyam potret penegakan hukum indonesia," ujar ahmad basar di jakarta, kamis (25/4/2013).
menurut basarah, seorang warga perlu diberikan perlindungan apabila yang bersangkutan terancam menjadi korban suatu tindak pidana.
padahal, lanjutnya, dalam kasus susno duadji ini, yang bersangkutan adalah seorang terpidana yang telah dinyatakan bersalah melalui putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
sehingga, tindakan kejaksaan mengeksekusi susno duadji semata-mata adalah melaksanakan undang-udang kuhap pasal 279 yang berbunyi "pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dilakukan oleh jaksa, yang untuk itu panitera mengirimkan salinan surat putusan kepadanya".
"tindakan gegabah kapolda jabar akan berimbas pada disharmonisasi antar aparat penegak hukum yang pada akhirnya akan menurunkan wibawa kedua lembaga (kepolisian dan kejaksaan) di mata masyarakat.
kepolisian sebagai aparat penegak hukum yang merupakan bagian dari integrated criminal justice system (sistem penegakan hukum pidana terpadu) seharusnya justru ikut membantu agar kejaksaan dapat segera mengeksekusi terpidana dan bukan malah menghalang-halangi," tutur anggota komisi iii dpr ri ini.
basarah menambahkan, tertunda dan berlarut-larutnya eksekusi susno duadji merupakan pelanggaran atas prinsip supremasi hukum dan prinsip persamaan di depan hukum yang merupakan prinsip-prinsip utama negara hukum.
"karena itu sudah sepantasnya kapolri memberikan sanksi tegas kpd kapolda jabar karena telah bertindak ceroboh, gegabah dan melawan undang-undang dan prinsip negara hukum lainnya yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang perwira dan pejabat tinggi kepolisian," kata basarah.
susno gagal dieksekusidiberitakan sebelumnya, tim jaksa eksekutor mendatangi kediaman susno di jalan dago pakar nomor 6, kelurahan ciburial, kecamatan cimenyan, kabupaten bandung, rabu (24/4/2013) sekitar pukul 10.
20 wib.
susno dan jaksa sempat bersitegang karena susno menolak dieksekusi.
kuasa hukum susno, fredrich yunadi, dan ketua majelis syuro partai bulan bintang yusril ihza mahendra pun mendatangi kediaman susno.
massa dari organisasi masyarakat juga memenuhi kediaman mantan kapolda jabar itu.
demi menghindari hal yang tidak diinginkan, susno akhirnya dibawa ke mapolda jabar pada rabu (24/4/2013) sore.
perdebatan antara jaksa dan susno pun berlanjut di mapolda jabar.
sampai akhirnya, tim jaksa memutuskan menarik seluruh petugasnya pada rabu dini hari.
mahkamah agung menolak pengajuan kasasi susno.
meski tidak tercantum vonis hukuman yang harus dijalani dalam amar kasasi tersebut, penolakan atas permohonan kasasi berarti mengembalikan vonis yang harus dijalani susno berdasarkan putusan pengadilan negeri jakarta selatan.
dalam putusan pengadilan negeri jakarta selatan, susno divonis hukuman penjara tiga tahun dan enam bulan.
hakim menilai susno terbukti bersalah dalam kasus korupsi pt salmah arowana lestari dan korupsi dana pengamanan pilkada jawa barat 2008.
susno sudah tiga kali tak memenuhi panggilan eksekusi kejaksaan negeri jakarta selatan.
dia menyatakan, dirinya tidak dapat dieksekusi dengan berbagai alasan.
alasan pertama penolakan eksekusi itu adalah ketiadaan pencantuman perintah penahanan dalam putusan kasasi ma.
susno berkilah, ma hanya menyatakan menolak permohonan kasasi dan membebankan biaya perkara rp 2.
500.
sementara alasan kedua penolakan eksekusi adalah penilaian bahwa putusan pengadilan tinggi dki jakarta cacat hukum.
penilaian itu merujuk pada kesalahan penulisan nomor putusan pengadilan negeri jakarta selatan dalam amar putusan banding.
dengan kedua argumen itu, susno menganggap kasusnya telah selesai.
dia pun bersikukuh menolak eksekusi.
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "PDIP: Lindungi Susno, Cermin Kapolda Jabar Sesat Berpikir"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.