Sabah |
pulau terbesar ketiga di dunia ini memiliki lebih dari satu nama.
semula bernama warunadwipa, yang artinya pulau dewa laut, kemudian disebut borneo.
kini yang masuk wilayah indonesia disebut kalimantan, wilayah malaysia disebut sarawak dan sabah.
pulau borneo secara keseluruhan berbentuk bak semar, tokoh pewayangan yang memiliki nama lain maya atau ismaya.
yang masuk wilayah malaysia, sabah persis di bagian kepala ‘semar’ dan serawak di bagian punggungnya.
bagian tengkuknya wilayah brunei darussalam.
sisanya, di antaranya meliputi bagian leher hingga kaki ‘semar’ masuk wilayah indonesia.
keunikan lain, borneo yang kekayaan alamnya melimpah dan beragam ini, khusus di wilayah sabah, pernah memiliki beberapa ‘sertifikat’.
pada zaman sriwijaya dan majapahit, sabah masuk dalam pengaruh kekuasaan kedua kerajaan yang berdiri abad ke-7 dan akhir abad ke-13 itu.
di zaman majapahit, bukan sabah namanya.
nagarakertagama karya mpu prapancha (1365) menyebut sabah sebagai seludang.
nama sabah pertama kali digunakan pada abad ke-15 oleh para pedagang yang mengembara di antara kepulauan borneo utara hingga ke kepulauan sulu di selatan filipina.
kedatangan bangsa portugis di asia tenggara hingga menaklukkan malaka pada 1511 menyebabkan sultan brunei mengambil alih kepemimpinan islam dari melaka.
pada 1658 sultan brunei menghadiahkan sabah kepada sultan sulu sebagai penghargaan atas jasanya dalam menyelesaikan perang saudara di antara sultan abdul mubin dengan pangeran mohidin.
‘sertifikat’ sabah kemudian tercatat masuk wilayah sultan sulu, yang sekarang masuk wilayah filipina.
setelah portugis, datang bangsa inggris.
di zaman kolonial inggris ini sabah disebut borneo utara setelah be’sertifikat’ syarikat berpiagam borneo utara british (british north borneo chartered company) pada 1881, dan menjadi sebuah negeri dalam naungan empayar british pada 1888.
namun, nama sabah kembali digunakan pada 1963 ketika pembentukan malaysia.
sejak negara malaysia berdiri itulah bagian punggung semar permanen bernama sabah.
paling tidak sejak 1963 hingga akhir 2012 sabah relatif tenang.
malaysia sebagai negara yang pesat kemajuannya untuk ukuran asia tenggara, terlihat riang bak anak kecil yang digendong di punggung sang ayah.
namun, meminjam istilah ketua umum muhammadiyah din syamsudin, malaysia yang telah menjadi okb (orang kaya baru) mulai banyak ulah.
beberapa kali negeri jiran ini mengklaim produk budaya asli indonesia, di antaranya batik, reog, lagu rasa sayange, tari pendet, dan lainnya.
bahkan malaysia mulai berani mencaplok pulau yang secara geografis masuk wilayah nkri.
sabah pun memanas setelah senin 4 maret 2013 raja muda agbimuddin kiram dan sekitar 1.
000 pengikutnya, termasuk pasukan bersenjata yang ia sebut tentara kerajaan kesultanan sulu dan borneo utara, menggunakan kapal cepat melaju ke sabah, malaysia, lalu menduduki bagian wilayah sabah.
terjadilah bentrokan antara malaysia dan kelompok bersenjata kesultanan sulu yang memakan puluhan korban jiwa.
konflik ini hingga kini belum selesai.
apalagi setelah malaysia sesumbar menolak tawaran gencatan senjata dari sultan sulu.
mirip nama semar, sabah sekarang kembali samar, milik sah siapa sebenarnya? (*)
Sumber: tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Sabah"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.