Beranda · Banjarmasin · Palangkaraya · Pangkalan Bun

Balon Petaka




Balon Petaka
Balon Petaka





balon warna warni memang identik dengan kemeriahan sebuah hajatan.
apakah itu di pesta ulang tahun atau peresmian gawe besar dan bersejarah, hampir tidak pernah luput dari desain bola-bola ringan merah, kuning, hijau dan biru itu.
seiring perkembangan ekonomi, desain balon-balon pesata pun berinovasi dalam hal bentuk.
balon tak lagi bulat atau agak bulat memanjang, tetapi sudah keluar dari pakem itu.
balon berbentuk pesawat sudah tidak asing lagi, mengawal sebuah event besar, misalnya.
agar terkesan wow, hiasan itu diisi dengan gas, diikat lalu dibiarkan melayang ke atas seolah terbang.
semakin besar bentuknya, semakin banyak gas dibutuhkan agar bisa mengudara.
teknologi menggunakan gas dalam balon itu pula yang ditampilkan dalam gawe gubernur jakarta jokowi ketika mencanangan penataan pkl jakarta yang berlangsung di pakir gedung indosiar, kamis (28/2) siang.
ratusan balon yang diikat secara bergerombol dan diisi gas agar biasa terbang itu, menjadi daya pikat tersendiri.
tetapi, apa mau dikata, sesaat setelah acara usai ratusan ‘simbol kegembiraan’ itu tiba-tiba berubah menjadi petaka.
itu ketika gas yang ada di dalam ratusan balon yang terikat itu meledak.
bukan hanya bunyi yang menakutkan terdengar tetapi juga diiringi dengan teriakan histeris dari sekelompok orang yang terluka akibat ledakan itu.
tercatat 29 pengunjung acara menjadi korban dan harus dilarikan ke rumah sakit.
sekilas, kasus balon meledak memang hanya sepele.
namun, karena dianggap sepele itu pula, seharus menjadi kehawatiran bersama, mengingat balon sangat dekat dengan anak-anak kita.
benda ringan itu menjadi asesoris paling favorit, mereka rela merengek lama hanya demi sebuah balon.
yang dikhawatirkan, kalau tren menggunakan balon di berbagai acara, akan ikut-ikutan mengisinya dengan gas untuk kemudian diterbangkan.
sebab, itu bukan mustahil terjadi, mengingat kecenderungan kita yang suka meniru hal-hal dianggap ramai dan heboh.
sebab, apa yang terjadi di jakarta itu pernah pula berlaku di kota banjarmasin, beberapa tahun lalu.
sekumpulan balon berisi gas yang dijajakan pedagang keliling, juga meledak bersama tabungnya, hingga menewaskan dua anak sekolah.
tragedi yang membuat banyak orangtua shok itu kemudian sempat ditindaklanjuti dengan imbauan larangan bagi pedagang balon keliling membawa serta tabung gasnya.
karena tabung berisi gas yang dibawa bersepeda kesana kemari, di bawah terik matahari, rentan untuk menimbulkan ledakan.
dan, sempat pula untuk beberapa saat, kota banjarmasin sepi dari pedagang keliling balon terbang.
demikian pula dengan kasus meledaknya ratusan balon berisi gas di tengah acara yang digelar gubernur jokowi itu.
sangat mungkin, juga akibat saling sentuhan balon berisi gas di bawah terik matahari dalam waktu yang cukup lama.
kembali lagi, kasusnya boleh saja dianggap sepele karena korban hanya luka-luka dan tidak ada yang meninggal.
apalagi yang luka juga bukan pejabat penting.
coba, seandainya yang menjadi korban luka itu adalah salah satu dari tamu penting yang hadir di situ, tentu beritanya akan menjadi lain.
sebab, pada pencanangan penertiban pkl jakarta itu, selain dihadiri gubernur jokowi dan jajaran petinggi di pemda dki juga ada lima menteri sebagai undangan.
ketika ratusan balon itu meledak, para pejabat ini berada agak jauh karena tengah mengikuti acara makan siang.
namun dengan kejadian-kejadian di atas, mungkin sudah perlu pula dihindari kehadiran balon-balon pelangi itu tanpa diisi dengan gas.
biarkan balon-balon lucu itu tetap hadir walau tanpa harus terbang.
mengingat kehadiran ratusan balon berisi gas di bawah terik matahari selama beberapa jam, bukan hanya rentan meledak akibat gesekan balon-balon yang ditiup angin.
tetapi, ketika dipelas lalu beterbangan, juga menjadi faktor pemicu kecelakaan tersendiri, sebab menjadi daya tarik bagi anak-anak untuk mengejarnya, tanpa memperdulikan lalu lintas.
seperti halnya mengejar layang-layang putus.
sekali lagi, biarkan ikon kegembiraan itu tetap menjadi penyemarak suasana dan aman ketika dibiarkan tanpa diisi gas.
(*)


Sumber: tribunews[dot]com

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Balon Petaka"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.