Baca Juga
BANJARMASINPOST.CO.ID, FLORIDA - Dua wahana antariksa Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Ebb dan Flow, sukses bunuh diri dengan menabrakkan diri di kutub utara Bulan, Senin (18/12/2012) pagi.
Ebb dan Flow adalah bagian dari misi Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL), misi NASA untuk membuat peta gravitasi Bulan. Wahana akan bergerak lebih cepat ketika berada di daerah dengan gravitasi lebih kuat dan sebaliknya. Dengan demikian, gravitasi bisa dipetakan.
Misi yang diluncurkan pada September 2011 ini telah membuahkan hasil yang mengagumkan. Dengan mengukur jarak antar dua wahana, ilmuwan menemukan bahwa kerak Bulan lebih tipis dari dugaan. Tumbukan Bulan juga tak cuma berpengaruh di permukaannya, tapi juga lapisan yang lebih dalam.
Seiring waktu berjalan, bahan bakar Ebb dan Flow mulai habis. NASA mengumumkan rencana bunuh diri dua wahana kembar itu Kamis (13/12/2012) lalu. Wahana ditabrakkan di kutub utara Bulan agar tak merusak peninggalan misi Apollo.
"Kami merasakan kecemasan saat berakhirnya misi. Di sisi lain, ini merupakan perayaan karena misi membuahkan hasil luar biasa dalam ilmu pengetahuan," kata Charles Elachi, Direktur Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena yang terlibat penanganan misi.
NASA mulai kehilangan kontak dengan wahana antariksa pertama pada Selasa (18/12/2012) pukul 05.28 WIB dan kedua 20 detik kemedian. Dengan hilangnya kotak, Ebb dan Flow dinyatakan telah mati di Bulan.
NASA memberi nama "makam" Ebb dan Flow secara khusus. Nama Sally Ride diberikan sebagai bentuk penghargaan pada astronot perempuan pertama NASA yang meninggal Juli 2012 lalu. Sally Ride dikenal sangat getol dalam memperkenalkan antariksa pada anak-anak.
Misi utama GRAIL berlangsung hingga Mei 2012. Setelah misi utama itu, Ebb dan flow mulai merendah di dekat permukaan Bulan, pada ketinggian 55 km. Pada tanggal 6 Desember 2012 lalu, keduanya hanya ada pada ketinggian 11 km.
Maria Zuber, pimpinan tim peneliti misi GRAIL yang juga pakar keantariksaan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) seperti dikutip Reuters, Selasa, mengatakan, "Ebb dan Flow telah membuka cadar Bulan."
Ia mengatakan, penemuan dalam misi ini tak hanya bisa menguraikan bagaimana Bulan terbentuk dan berevolusi, tetapi juga memeberi petunjuk bahwa Bumi dan planet lain di Tata Surya mengalami tumbukan yang "kejam" di masa lalu.
Zuber mengatakan, beberapa penelitian lanjut direncanakan. Salah satunya adalah mengintegrasikan peta gravitasi yang baru dengan lokasi pendaratan Apollo dan batuan yang diambil dalam misi tersebut.
Sumber : Reuters
Ebb dan Flow adalah bagian dari misi Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL), misi NASA untuk membuat peta gravitasi Bulan. Wahana akan bergerak lebih cepat ketika berada di daerah dengan gravitasi lebih kuat dan sebaliknya. Dengan demikian, gravitasi bisa dipetakan.
Misi yang diluncurkan pada September 2011 ini telah membuahkan hasil yang mengagumkan. Dengan mengukur jarak antar dua wahana, ilmuwan menemukan bahwa kerak Bulan lebih tipis dari dugaan. Tumbukan Bulan juga tak cuma berpengaruh di permukaannya, tapi juga lapisan yang lebih dalam.
Seiring waktu berjalan, bahan bakar Ebb dan Flow mulai habis. NASA mengumumkan rencana bunuh diri dua wahana kembar itu Kamis (13/12/2012) lalu. Wahana ditabrakkan di kutub utara Bulan agar tak merusak peninggalan misi Apollo.
"Kami merasakan kecemasan saat berakhirnya misi. Di sisi lain, ini merupakan perayaan karena misi membuahkan hasil luar biasa dalam ilmu pengetahuan," kata Charles Elachi, Direktur Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena yang terlibat penanganan misi.
NASA mulai kehilangan kontak dengan wahana antariksa pertama pada Selasa (18/12/2012) pukul 05.28 WIB dan kedua 20 detik kemedian. Dengan hilangnya kotak, Ebb dan Flow dinyatakan telah mati di Bulan.
NASA memberi nama "makam" Ebb dan Flow secara khusus. Nama Sally Ride diberikan sebagai bentuk penghargaan pada astronot perempuan pertama NASA yang meninggal Juli 2012 lalu. Sally Ride dikenal sangat getol dalam memperkenalkan antariksa pada anak-anak.
Misi utama GRAIL berlangsung hingga Mei 2012. Setelah misi utama itu, Ebb dan flow mulai merendah di dekat permukaan Bulan, pada ketinggian 55 km. Pada tanggal 6 Desember 2012 lalu, keduanya hanya ada pada ketinggian 11 km.
Maria Zuber, pimpinan tim peneliti misi GRAIL yang juga pakar keantariksaan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) seperti dikutip Reuters, Selasa, mengatakan, "Ebb dan Flow telah membuka cadar Bulan."
Ia mengatakan, penemuan dalam misi ini tak hanya bisa menguraikan bagaimana Bulan terbentuk dan berevolusi, tetapi juga memeberi petunjuk bahwa Bumi dan planet lain di Tata Surya mengalami tumbukan yang "kejam" di masa lalu.
Zuber mengatakan, beberapa penelitian lanjut direncanakan. Salah satunya adalah mengintegrasikan peta gravitasi yang baru dengan lokasi pendaratan Apollo dan batuan yang diambil dalam misi tersebut.
Sumber : Reuters
Sumber: tribunews.com
Belum ada tanggapan untuk "Ebb dan Flow Sukses Bunuh Diri di Bulan"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.