SAMPIT, Meski tidak secara langsung, konsumsi solar bersubsidi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) juga dinikmati perusahaan besar swasta (PBS). Pasalnya, solar yang disedot dari SPBU-SPBU di daerah ini digunakan oleh kontraktor yang melakukan kegiatan untuk kepentingan PBS yang didominasi perkebunan kelapa sawit tersebut.
Khusus di Kotim, Polres setempat menilai masih maraknya antrean tidak lepas dari tingginya kebutuhan akan bahan bakar solar, khususnya yang diserap oleh bidang pekerjaan yang ada di PBS Sawit dan tambang. Hal itu juga sudah diketahui oleh kepolisian.
Kapolres Kotim AKBP Andhi Tristianto mengatakan, hampir semua armada kontraktor yang bekerja sama dengan PBS tidak mendapatkan dukungan bahan bakar minyak (BBM) dari perusahaan pengguna jasa. Akibatnya, armada-armada dukungan terhadap kegiatan kotraktor tersebut banyak yang turut mengisi BBM di SPBU yang notabene bersubsidi khusus untuk umum.
"Kami sudah tanyakan ini, dan ternyata banyak yang tidak mendapatkan dukungan dari perusahaan. Kalau seperti ini keadaannya, kami pesimis antrean bisa teratasi. Karena itu saya coba mendatangi pihak Pertamina dan pemerintah daerah agar ada kebijakan supaya truk-truk yang bekerja di bidang kontraktor di sawit diwajibkan menggunakan solar industri. Jadi ketika mengantongi kontrak, truk-truk ini wajib menggunakan BBM nonsubsidi, atau mendapatkan sokongan dari perusahaan," paparnya.
Dikatakan Andhi, Polres Kotim akan membicarakan dengan pihak Pertamina dan Pemkab Kotim, agar apabila ada kebijakan tersebut pihaknya mudah untuk melakukan penertiban, terhadap adanya praktek penyelewengan BBM. Diakuinya selama ini tim pengawasan BBM tidak begitu berjalan efektif, karena itu perlu ada kebijakan tegas terutama terhadap keberadaan truk-truk dan mobil-mobil pengisi solar yang disinyalir selama ini untuk memenuhi kebutuhan para kontraktor di PBS.
"Untuk pengawasan dan penindakkan terhadap penyelewengan, tim kita tetap berjalan dan mudah-mudahan wacana ini bisa direspons oleh pihak berwenang lainnya, agar kita bisa memiliki formula untuk menertibkan antrian solar di SPBU," tandas Andhi. (gus)
Sumber : radarsampit.net
Belum ada tanggapan untuk "Kontraktor PBS Sedot Solar Bersubsidi"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.